Ratusan jiwa di Kecamatan Juwana, Kabupaten Pati, mengungsi karena kebanjiran. Banjir disebabkan karena Sungai Silugonggo meluap.
"Karena saat ini edukasi supaya tua, hamil, anak-anak kita ungsikan di tempat pengungsian, ada lima titik di Juwana, total sampai saat ini ada 658 jiwa pengungsi," kata Camat Juwana Sunaryo kepada detikJateng ditemui di kantornya, Minggu (5/3/2023).
Dia mengatakan warga yang dievakuasi berupa orang tua, ibu hamil, dan anak-anak. Di wilayah Kecamatan Juwana ada 15 desa yang kebanjiran. Banjir disebabkan karena curah hujan tinggi yang berdampak pada Sungai Silugonggo meluap. Kedalaman banjir mencapai 1,5 meter.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sunaryo mengatakan masyarakat bahu membahu untuk mendirikan dapur umum di kantor Kecamatan Juwana. Sunaryo berharap agar banjir di wilayah Pati segera surut.
"Logistik memang saat ini daripada desa untuk membantu meringankan kami beserta komunitas di Juwana sedikit memberikan meringankan beban kepada masyarakat yang mengungsi," jelas Sunaryo.
"Semoga tidak terlalu lama banjirnya segera surut," terang dia.
Diwawancara dalam kesempatan yang sama, Relawan Bareta (Barisan relawan tangguh) Yulianto mengatakan dapur umum menyediakan seribu bungkus nasi. Seribuan bungkus nasi dibagikan kepada warga yang terdampak banjir. Masyarakat berasal dari Komunitas Kerukunan Umat Beragama dan barisan relawan tangguh.
"Sehari 1.000 dibagikan ke lima desa, 200. Setiap hari, kemarin sama sekarang 2.000 bungkus nasi," jelas Yulianto ditemui di lokasi.
(sip/sip)