Nginap di Bali, Bule Rusia Protes ke Kecamatan gegara Suara Kokok Ayam

Regional

Nginap di Bali, Bule Rusia Protes ke Kecamatan gegara Suara Kokok Ayam

Tim detikBali - detikJateng
Jumat, 03 Mar 2023 22:05 WIB
Warga pemilik ayam di Jalan Kampus Unud, Pondok Mekar 2, Jimbaran, Kuta Selatan, Jumat (3/3/2023).
Foto: Warga pemilik ayam di Jalan Kampus Unud, Pondok Mekar 2, Jimbaran, Kuta Selatan, Jumat (3/3/2023). (Triwidiyanti/detikBali)
Solo -

Sejumlah bule asal Rusia melapor ke Satuan Ketentraman dan Ketertiban (Trantib) Kuta Selatan. Mereka memprotes suara kokok ayam di dekat homestay tempat mereka tinggal yang dianggapnya mengganggu.

"Jadi ayamnya itu berkokok setiap hari dan dia keberatan berkokoknya itu di kala subuh (pukul 4-5 pagi), siang juga berkokok," kata Kepala Seksi Trantib Kecamatan Kuta Selatan I Kadek Agus Alit Juwita dikutip dari detikBali, Jumat (3/3/2023).

Protes itu dibuat dalam bentuk petisi yang dibawa langsung ke kantornya. Perwakilan bule datang ke kantornya dengan ditemani warga lokal yang menjadi orang kepercayaan dari pengelola homestay tempatnya menginap.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau komplain menurut pengakuan tamunya setiap hari. Tamu itu sudah ada sebulan menginap di homestay itu," katanya.

Meski menganggap kasus itu sebagai peristiwa lucu, pihaknya tetap mencoba memediasi para bule itu dengan pemilik ayam. Namun hingga kini belum ada titik temu.

ADVERTISEMENT

Pemilik Ayam Cuek

Adapun pemilik ayam, Wayan Agus Juli (26) memilih cuek menanggapi adanya protes tersebut. Dia mengaku sudah lama tinggal di rumah itu.

"Saya nggak peduli. Saya lho udah dari zaman Belanda di sini kakek dan nenek saya," kata Agus.

Agus mengaku protes ini bukan yang pertama. Dulu, seorang tamu homestay yang merupakan bule Amerika pernah mendatangi rumahnya dan menyampaikan protes yang sama.

"Dia menemui saya ke rumah. Kalau dia ngomong, masuk telinga kanan keluar kiri. Saya nggak bisa bahasa Inggris, jadi cuma jawab yes no yes no," kata dia.

Dia mengaku heran urusan ayam itu akhirnya dilaporkan hingga ke kecamatan.

"Gara-gara ada ayam saya berisik jam 3 pagi katanya laporannya ke kecamatan. Namanya ayam, kita pelihara susah kan diatur," tutur pria itu.




(ahr/apl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads