Aksi minum racun seorang ayah dan anak mmebuat geger warga Garut ternyata sandiwara. Agus Suhendar ternyata membuat video itu karena sakit hati dengan istrinya. Seperti apa ceritanya?
Dilansir detikJabar, Jumat (3/3/2023), peristiwa itu berlangsung di Kecamatan Pakenjeng, Garut. Video itu ternyata direkam oleh Agus.
Terekam seorang bocah yang minum air di dalam gelas. Kemudian Agus mengikuti minum segelas air lain sembari berucap jika air itu telah dicampur dengan racun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tah bisi teu percaya, geus paeh we jeung budak. Tah aing meuli temik loba. Indit jeung budak ah (Nih kalau nggak percaya, mau mati saja sama anak. Nih saya beli temik (racun hewan) banyak. Pergi saja sama anak ah)," kata perekam video tersebut.
Penjelasan Polisi
Video viral itu membuat polisi turun tangan. Setelah polisi menelusuri, ternyata aksi minum racun yang dilakoni Agus itu hanya sandiwara. Polisi memastikan air yang diminum oleh ayah dan anak tersebut tidak tercampur racun.
Kapolsek Pakenjeng AKP Patri Arsono mengatakan Agus merekam perbuatan itu belum lama. Lokasi video itu di rumahnya Agus
"Keluarga yang tahu video itu viral juga panik kemudian saat itu langsung berupaya mendobrak pintu rumah. Anehnya, ketika didapati, bapak dan anaknya sedang tertidur pulas," kata Patri, Jumat (3/3).
Patri mengungkapkan Agus hanya mencampur air dengan abu dari tungku pembakaran, bukan racun seperti yang disebutnya dalam video. Sandiwara yang dilakukan Agus ini, sempat membuat panik keluarganya yang menonton video itu.
"Jadi si bapak mengambil abu dari tungku, dan dimasukkan ke dalam piring. Kemudian di video, dan diberi narasi, seolah-olah itu racun," ucap Patri.
Agus Minta Maaf
Polsek Pakenjeng kemudian meminta Agus untuk memberikan klarifikasi. Dalam video yang diterima detikJabar, Agus mengaku menyesali perbuatannya.
Agus pun mengaku sempat bersembunyi ke hutan usai videonya viral. Dia akhirnya bersedia kembali usai dibujuk petugas Polsek Pakenjeng.
Saya Agus Suhendar, yang merekam video itu memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada warga masyarakat Kabupaten Garut," ujar Agus.
Agus mengaku membuat video bohong itu karena sakit hati setelah ditinggal pergi oleh sang istri. Namun, dia tidak merinci masalah apa yang menerpa keluarganya.
"Ada masalah keluarga," tutup Agus.
(ams/sip)