.webp)
Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati tidak menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) banjir yang terjadi di delapan kecamatan di Sragen. Yuni yakin dengan kondisi yang tidak hujan ini banjir bisa segera surut.
"Status KLB ini lagi diasesmen tapi melihat satu hari ini (tidak hujan) insyaallah membaik. Cuaca juga bagus saya kira kita belum bisa menetapkan ini sebagai KLB," kata Yuni kepada wartawan di Desa Kecik, Kecamatan Tanon, Jumat (3/3/2023).
Banjir yang terjadi di Sragen terjadi di 16 desa yang tersebar di delapan kecamatan dan berdampak pada 11.185 jiwa atau 3.690 Kepala Keluarga (KK). Banjir tersebut berdampak pada 995 rumah dan 1.203 hektare persawahan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yuni mengaku saat ini belum bisa memberikan solusi kepada para petani yang sawahnya terdampak banjir. Menurutnya, saat ini yang terpenting memberikan respons cepat kepada masyarakat.
"Kami belum bisa memberikan solusi yang apa namanya yang solutif akan kehilangan panen berapa misalnya seperti itu kan, panennya tidak ter-cover atau bagaimana, atau nanti petani akan seperti apa nanti kita bicarakan terlebih dahulu. Yang paling utama kemanusiaan dikedepankan dan respons cepat," ujarnya.
Menurutnya, saat ini pihaknya menggunakan dana dari Baznas dan Mitra Kesejahteraan Rakyat (Matra) untuk membantu warga yang terdampak banjir.
"Saat ini kita menggunakan dana dari Baznas dan Matra milik kita masih bisa meng-cover dan juga dana dari Dinsos yang memang digunakan tanggap darurat untuk membeli sembako. Kita bisa menggunakan dana itu karena belum terserap semuanya," pungkasnya.
(rih/ams)
