Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka merespons netizen yang menyinggung kebijakan Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Laiskodat soal jam masuk sekolah pukul 05.00 Wita. Netizen itu menyebut kebijakan ini bisa memajukan UMKM sarapan. Apa tanggapan Gibran?
"mungkin kalo di Solo di terapkan masuk sekolah jam 5 seperti di NTT bisa menjadi strategi untuk memajukan umkm sarapan lho mas @gibran_tweet misal bubur ayam, nasi liwet, soto dan lain-lain," cuit akun @ramb*** seperti dikutip detikJateng, Jumat (3/3/2023).
Gibran merespons singkat pernyataan netizen tersebut. Menurutnya masuk sekolah jam 05.00 WIB justru membuat sisa tak sempat sarapan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yg ada malah anak2 ke sekolah gak sempat sarapan," jawab Gibran.
Cuitan Gibran ini mendapat reaksi netizen. Dilihat detikJateng pukul 11.52 WIB, cuitan itu telah 56 kali di-retweets, 10 kali di-quote tweets, dan disukai 561 kali.
"Kl jam 5 udh harus masuk kelas, berarti minimal harus sarapan jam 04.30. Trus bakule bubur, nasi liwet, dll suru buka warung jam brp? Bakule kon blonjo n masak jam piro. πππ," kata @Naga***.
"Usul bagaimana kalo sekolah bersama para warung, kerjasama menyediakan makan siang sehat buat anak anak sekolah?" cuit @ardy***.
"Ga efektif jg mas, rata" anak jaman sekarang tidur kadang diatas jam 12 malam, belum lg orang tua yg harus nganterin anaknya sekolah dan menyiapkan sarapan harus bangun lebih awal, dan proses belajar mengajar efektif tidak untuk anak yg kekurangan jam tidur?" cuit @ImA***
"Masuk sekolah jam 7 emaknya nyiapin bekal jam 5 kui we jik karo gedandapan,lah kalo masuk sekolah jam 5 emaknya harus bangun jam brp? Org krg tidur kan bawaannya emosian kan yaaa..anaknya kena amuk emaknya terus π," cuit @ney***.
"Jenenge udu sarapan meneh.. Tapi sahur," timpal @Muft***.
Yg ada malah anak2 ke sekolah gak sempat sarapan https://t.co/l5EbapVlgE
β Gibran Rakabuming (@gibran_tweet) March 3, 2023
(ams/sip)