Kemacetan lalu lintas terjadi di Kota Solo beberapa hari terakhir. Kemacetan itu diduga menjadi dampak beberapa proyek infrastruktur yang sedang dikerjakan.
Kondisi itu membuat jalanan di Kota Solo terpantau berwarna merah di banyak titik saat dipantau menggunakan aplikasi Google Maps.
Dari pantauan detikJateng sekitar pukul 14.00 WIB siang ini, sejumlah titik kemacetan berada di Jalan Doktor Moewardi, Jalan Kalitan, Simpang Pasar Nongko, Jalan Panjaitan, dan Jalan Kolonel Sutarto. Kemudian di Jalan Ir. Sutami dan Palang Joglo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Solo Budi Yulianto mengatakan kepadatan lalu lintas di Kota Solo tak terlepas dari proyek pembangunan yang ada di Kota Solo.
Beberapa di antaranya adalah pembangunan rel layang di Palang Joglo, pelebaran Viaduk Gilingan, dan perbaikan Jembatan Jurug.
"Makanya terjadi kemacetan ya di beberapa titik. Saat ini juga musim hujan, dalam beberapa hari ini kan hujan terus. Jadi konsep orang mungkin berubah dari yang bepergian mengendarai motor berpindah ke mobil," kata Budi saat dihubungi, Kamis (2/2/2023).
Menurutnya dengan penggunaan kendaraan mobil tentunya akan berpengaruh terhadap kepadatan lalu lintas. Terlebih dalam pembangunan terbaru yakni Viaduk Gilingan masyarakat masih butuh waktu untuk menyesuaikan rute.
"Polanya belum terbentuk. Dengan adanya upaya-upaya manajemen rekayasa lalu lintas jadi masyarakat dapat mengetahui pola-pola apa pergerakan dengan menggunakan aksesibilitas jalan-jalan yang ada di kota Solo," ucap Budi.
![]() |
Dia yakin Dinas Perhubungan (Dishub) dan pihak kepolisian telah melakukan evaluasi pemantauan, dan pengaturan-pengaturan di lokasi tertentu. Namun dari segi SDM terdapat keterbatasan yang membuat tidak semua titik dapat ditangani.
Selain itu, kapasitas jalan di Solo tidak cukup dengan kondisi lalu lintas yang padat pada saat ini.
"Selain itu juga saya lihat kurang matangnya perencanaan rekayasa lalu lintas. Dengan tutupnya tiga lokasi besar itu kan aksesibilitas yang ada itu semakin berkurang," katanya.
Salah satu solusi yang dia tawarkan adalah beralih menggunakan transportasi umum, untuk mengurangi volume kendaraan di jalan. Terlebih, transportasi umum di Kota Solo sudah cukup memadai.
"Saya kira itu proses ya karena tidak mudah semuanya melalui regulasi," pungkasnya.
(ahr/ams)