Seorang lansia, Suyatmi (70) tewas usai rumahnya di Jalan Kanalsari, Kelurahan Rejosari, Kota Semarang, terbakar. Jasadnya ditemukan warga di halaman rumah.
Kapolsek Semarang Timur Iptu Iwan Kurniawan mengatakan pihaknya mendapat laporan pada pukul 10.18 WIB. Api membakar bagian halaman samping dan belakang rumah.
"Damkar juga sudah hadir, dua unit mobil Damkar alhamdulillah kurang lebih 10 sampai 15 menit api berhasil dipadamkan," kata Iwan saat ditemui di lokasi, Rabu (1/3/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menyebut satu orang meninggal dan satu orang mengalami luka bakar akibat kebakaran itu. Korban luka bakar bernama Sahid (70) yang merupakan suami Suyatmi.
"Kita cek kemudian kita hubungi Inafis maupun pihak PMI karena termonitor di dalam itu ada satu korban meninggal dunia, atas nama Ibu Suyatmi dan yang satu Bapak Sahid itu mengalami luka bakar sudah kita bawa ke RS Panti Wilasa Citarum," ujarnya.
Polisi masih menyelidiki penyebab kebakaran ini. "Masih dalam penyelidikan nanti untuk perkembangan dari rekan-rekan akan kita kabari," lanjutnya.
Pantauan detikJateng di lokasi, terlihat jenazah korban dievakuasi sekitar pukul 11.15 WIB. Warga pun sempat memadati lokasi kebakaran yang berada di gang sempit.
Terlihat juga keluarga korban datang dan histeris saat korban dibawa masuk ke ambulans. Saksi, Waluyo (53) menyebut bahwa korban tinggal di rumah tersebut berdua dengan suaminya.
Sehari-hari mereka mencari nafkah dengan membuka tambal ban dan menjual bensin eceran. Waluyo datang ke lokasi saat api sudah membesar.
"Saya dikasih tahu rumahnya Pak Sahid kebakaran, saya ke sini tapi api sudah besar dan banyak warga yang sudah membantu menyemprotkan air," ujarnya.
Lokasi kebakaran memang tidak masuk sampai ke dalam rumah. Saat itu banyak warga yang berpikir bahwa Suyatmi berada di dalam.
"Yang meninggal ibunya, Mbah Suyatmi tadi dia bilang di pawon, tahu-tahu posisi sudah di situ, api sudah besar pada teriak-teriak, menangis-menangis, jerit-jerit, Mbah Sahid juga bingung," jelasnya.
"Warga yang mengambil air di sini yang penting api padam gitu aja nggak kepikiran, nggak tahu kita, tahunya Mbahnya itu di dalam tapi malah..., kita juga merasa deg. Mbah Sahidnya juga luka-luka karena menolong," pungkasnya.
(rih/dil)