Lukisan Berusia Ribuan Tahun Ini Jadi Bukti Ada Dunia Lain di Bawah Tanah

Lukisan Berusia Ribuan Tahun Ini Jadi Bukti Ada Dunia Lain di Bawah Tanah

Tim detikINET - detikJateng
Rabu, 01 Mar 2023 05:30 WIB
Iraqi workers excavate a rock-carving relief recently found at the Mashki Gate, one of the monumental gates to the ancient Assyrian city of Nineveh, on the outskirts of what is today the northern Iraqi city of Mosul on October 19, 2022. (Photo by Zaid AL-OBEIDI / AFP) (Photo by ZAID AL-OBEIDI/AFP via Getty Images)
Ilustrasi. Foto: Zaid Al-Obeidi/AFP/Getty Images
Solo -

Arkeolog menemukan lukisan yang menjadi bukti ada dunia lain jauh di permukaan tanah. Lukisan ini ditemukan dalam misi penggalian yang dilakukan di Kuil Batu Yazilikaya di Turki Tengah.

Dikutip dari detikINET, Selasa (28/2/2023), penggalian arkeologi ini telah dilakukan lebih dari dua abad silam. Hal itu dilakukan untuk mengungkap kalender kuno dan peta kosmos yang menampilkan bukti unik yang terdapat di dalamnya.

Misi penggalian arkeologi ini untuk mengungkap kalender kuno dan peta kosmos yang menampilkan bukti unik yang terdapat di dalamnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam misi itulah para arkeolog menemukan pahatan pada batu yang membentuk lukisan dan diperkirakan dibuat 3.200 tahun silam.

National Geographic menyebut pahatan tersebut mencakup detail 'dunia bawah' yang terdapat di bawah Bumi. Pahatan seperti itu belum pernah dijumpai sebelumnya oleh arkeolog di Mesir dan wilayah Mesopotamia.

ADVERTISEMENT

Sejarawan sekaligus arkeolog, Charles Texier, menjumpai berbagai macam lukisan pada batu kapur, ketika ia melakukan penggalian pada tahun 1834. Lukisan-lukisan tersebut mengilustrasikan lebih dari 90 sosok yang berbeda, seperti hewan, monster, dan dewa.

Relief pahatan batu yang ditemukan menyimbolkan alam semesta yang terdiri dari dunia bawah, Bumi, dan langit. Lukisan itu turut mengilustrasikan pergantian musim yang berulang, fase bulan, serta siang dan malam.

"Kami percaya, kuil itu sepenuhnya mewakili citra simbolis alam semesta. Termasuk tingkat statisnya yaitu Bumi, langit dan dunia bawah. Serta proses siklus pembaruan, siang dan malam, atau musim panas dan musim dingin," kata ilmuwan ketika diwawancara dalam sebuah artikel diterbitkan di Journal of Skyscape Archaeology.

Diperlukan waktu sekitar dua abad untuk memperoleh penjelasan mengenai lukisan-lukisan tersebut. Para ilmuwan telah menetapkan bahwa representasi dari kosmos terdiri dari Bumi, langit, dan 'dunia bawah', memperlihatkan beragam mitologi penciptaan.

Arkeolog menyebutkan lukisan dewa dewi diposisikan lebih tinggi dari pada lukisan lainnya. Sebagaimana lukisan dewi matahari dan dewi badai yang ditemukan di salah satu dinding.

Arkeolog memperkirakan pada zaman itu terdapat 17 dewa. Di mana antara dewa satu dengan dewa lainnya memiliki pembeda berupa penandaan garis.

Selain itu, ditemukan pula sebuah lukisan yang didedikasikan untuk dunia bawah Bumi, dengan sebuah tanda milik dewa pedang.

Peletakan lukisan dewa disusun secara berbaris mengikuti posisi dewa tertinggi yang ditempatkan di utara kuil. Kemudian bagian dinding timur dan barat kuil, ditemukan relief fase bulan dan musim yang menurut ilmuwan, sebagai penanda siklus dan kelahiran kembali.

Artikel ini telah tayang di detikINET dan ditulis oleh Noris Roby Setiyawan peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(sip/ams)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads