Banjir di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, berangsur surut. Semula ada delapan desa yang kebanjiran. Kini tinggal tujuh desa yang masih terendam. Ketinggian airnya terbilang sudah menurun.
"Rata-rata genangan air turun," kata Kasi Kedaruratan dan Logistik pada BPBD Kudus, Munaji dalam keterangan tertulisnya, Minggu (26/2/2023).
Sampai hari ini masih ada tiga kecamatan di Kudus yang terdampak banjir. Berikut data banjir di Kudus terkini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Banjir di Kecamatan Jati
- Di Desa Jati Wetan, ketinggian air sekira 10-50 sentimeter. Ada 777 KK (kepala keluarga) yang terdampak banjir. Genangan air berangsur surut usai pintu air ke Sungai Wulan dibuka.
- Di Desa Tanjung Karang, ketinggian air sekitar 10-30 sentimeter. Ada 1.000 KK yang terdampak.
- Di Jetis Kapuan, ketinggian air sekitar 10-50 sentimeter. Ada 800 KK yang terdampak.
Banjir di Kecamatan Undaan
- Di Desa Ngemplak, ketinggian banjir sekitar 10-40 sentimeter. Ada 300 KK yang terdampak.
- Di Desa Karangrowo, ketinggian air sekitar 10-50 sentimeter. Ada 500 KK yang terdampak.
- Di Desa Undaan Lor, ketinggian air sekitar 10-30 sentimeter. Ada 100 KK yang terdampak.
Banjir di Kecamatan Mejobo
Di Desa Payaman, ketinggian banjir sekitar 10-50 sentimeter. Ada 233 KK yang warga terdampak.
Rata-rata ketinggian genangan air di masing-masing desa tersebut turun sekitar 5-10 sentimeter.
Total Dampak Banjir di Kudus
- Untuk keseluruhan jumlah warga terdampak banjir ada 3.610 KK.
- Jumlah rumah yang terendam ada 476 KK.
- Lahan persawahan terendam banjir seluas 1.707 hektare.
- Hingga kini belum ada pengungsi.
"Upaya beberapa pintu air di Undaan dan Jati dialirkan ke Sungai Wulan dengan lancar untuk mengurangi ketinggian air dan genangan," ujar Munaji.
(dil/dil)