Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melakukan modifikasi cuaca untuk mengantisipasi potensi banjir di wilayah Jawa Tengah (Jateng). Kepala BPBD Jateng Bergas Kalak meminta masyarakat tetap waspada.
"Tetap harus waspada, ini kan sifatnya mengurangi risiko, hanya mengurangi risiko bukan mengurangi banjir ya, pemahamannya apakah nanti banjirnya tidak ada, ya enggak gitu juga," kata Bergas saat dihubungi detikJateng, Jumat (24/2/2023).
Dia menyebut persoalan banjir tak hanya berkaitan dengan permasalahan hujan atau cuaca ekstrem tetapi juga masalah di daratan. Namun, dengan modifikasi cuaca ini diharapkan bisa meminimalisir dampak banjir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bicara banjir itu kan bukan bicara yang di atas kaitan sama yang itu, banjir itu kan juga berkaitan drainase, sungai, kekuatan tanggul, ketinggian permukaan air laut, kan macam-macam itu. Ini hanya istilahnya mengurangi saja, seandainya ada banjir tidak sampai merusak, seandainya ada genangan, genangannya tidak terlalu tinggi," jelasnya.
Bergas menyampaikan bahwa tim gabungan mulai melaksanakan modifikasi cuaca hari ini. Rencananya, modifikasi cuaca akan berlangsung sampai 1 Maret mendatang.
Dalam modifikasi cuaca itu, teknologi dari BRIN akan menjatuhkan hujan di laut atau memecah awan agar tidak berkumpul di satu titik.
Setiap hari akan akan ada tiga penerbangan untuk modifikasi cuaca. Mereka akan terbang mengikuti arahan BMKG terkait potensi awan tebal. Hari ini, modifikasi dilakukan di wilayah Pantura.
"Jadi ini ada BNPB, ada BMKG, dan BRIN, di mana BMKG itu melakukan pemetaan terkait dengan potensi cuaca yang akan terjadi, memprediksi cuaca yang akan terjadi harian, sifatnya harian," jelas Bergas.
Dia pun berharap masyarakat bisa aktif meningkatkan kewaspadaan terkait bencana. Masyarakat juga disebut bisa membantu pemerintah dengan mendukung program desa tangguh bencana.
"Kewaspadaan dari masyarakat menjadi penting, gotong royong menjadi penting, meningkatkan kapasitas menjadi penting. Tentunya support masyarakat kepada pemerintah minimal kepada pemerintah desa untuk membangun desa tangguh bencana menjadi penting karena itu menjadi kekuatan kita untuk membuat masyarakat lebih tangguh lagi," pungkasnya.
(aku/ahr)