PT Kereta Api Indonesia (KAI) meminta maaf atas keterlambatan KA Argo Bromo Anggrek menuju Gambir. Keterlambatan itu terjadi usai kecelakaan di Semarang yang menewaskan dua orang.
"KA 1B Argo Anggrek relasi Surabaya Pasarturi-Semarang Tawang-Gambir akibat tertemper mobil di perlintasan sebidang tidak terjaga pada Km 1+5 petak jalan Alastua-Semarang Tawang," kata Manajer Humas KAI Daop 4 Semarang Ixfan Hendri Wintoko dalam keterangan tertulis, Kamis (23/2/2023).
Akibatnya, KA tersebut mengalami beberapa masalah dan harus melakukan pergantian lokomotif. KA itu pun terlambat selama 160 menit.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Keterlambatan hingga 160 menit dikarenakan adanya penggantian lokomotif dan rangkaian kereta akibat tangki BBM yang bocor dan kerusakan pada saluran pengereman imbas terjadinya temperan tersebut," lanjutnya.
PT KAI pun meminta maaf atas keterlambatan yang terjadi. Ixfan juga memastikan pihaknya selalu berkoordinasi dengan pemerintah setempat untuk menjamin keselamatan di perlintasan.
"KAI memohon maaf kepada seluruh pelanggan kereta api Argo Bromo Anggrek atas keterlambatan yang terjadi. KAI bersama pemerintah akan terus bersinergi dan berupaya untuk meningkatkan keselamatan di perlintasan sebidang," jelasnya.
Sebelumnya, pasangan suami istri tewas usai mobilnya tersambar kereta di perlintasan Jalan Purwosari, Tambakrejo, Semarang pukul 12.40 WIB. Keduanya merupakan warga Salatiga dan saat ini dievakuasi ke RS Kariadi Semarang.
"Informasi yang kita dapat dari KTP namanya Pak Alif dan Surati, suami istri," kata Kapolsek Gayamsari Kompol Hengky Prasetyo saat di lokasi kejadian.
Hengky pun menyebut warga sudah berkali-kali meminta adanya palang perlintasan. Baik kelurahan dan kecamatan sudah pernah mengajukan adanga palang.
"Sebenarnya kita sudah dari kelurahan dari kecamatan itu sudah sebelum-sebelum saya itu sudah mengajukan diberikan palang pintu tapi dari sana belum ada realisasinya," lanjutnya.
(aku/ahr)