Jembatan gantung penghubung Desa Dompol dan Kendalsari, Kecamatan Kemalang, Klaten, ditutup. Jembatan alternatif di lereng Gunung Merapi itu ditutup karena kawat sling penahan mulai rapuh.
"Jembatan ditutup sementara karena ada dua sling yang putus. Itu jembatan penghubung antar desa," kata Kades Dompol, Kecamatan Kemalang, Kuntadi saat diminta konfirmasi detikJateng, Kamis (23/2/2023).
Kuntadi menerangkan jembatan tersebut menghubungkan Dusun Wates, Desa Dompol dengan Dusun Jengglong, Desa Kendalsari, Kecamatan Kemalang. Jembatan tidak putus tetapi kawatnya sudah rapuh.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jembatan tidak putus, tapi kawatnya sudah banyak yang rapuh. Jembatan itu yang bangun bukan pemerintah desa," jelas Kuntadi.
Jembatan tersebut, terang Kuntadi, dibangun pemerintah daerah sejak puluhan tahun silam. Namun, selama ini dirawat pemerintah desa dan warga.
"Yang membangun itu kalau tidak kabupaten ya provinsi. Dulu dapat bekas jembatan lalu dibangun, jadi dulu bekas sehingga besinya sudah tua sekali tapi dirawat warga Desa Dompol dengan Desa Kendalsari," papar Kuntadi.
"Meskipun jembatan gantung tetapi bisa dilalui pejalan kaki dan roda dua," imbuh Kuntadi.
Sementara itu, warga Desa Tlogowatu, Kecamatan Kemalang, Giman mengatakan jembatan gantung itu merupakan jalur alternatif bagi masyarakat lereng Gunung Merapi.
"Itu jembatan jadi jalur alternatif. Untuk desa di timur dan barat Sungai Woro tapi bukan di atas Sungai Woro tapi di Sungai Jengglong," kata Giman kepada detikJateng.
Menurut Giman, jembatan tersebut memiliki panjang lebih dari 20 meter. Jembatan itu juga menghubungkan dua desa.
"Kedalamannya ya sekitar 15-20 meter karena di bawahnya banyak pohon-pohon bambu. Saya sering lewat daerah itu," imbuh Giman.
Kapolsek Kemalang AKP Suharto menyatakan sudah mendapatkan informasi tersebut. Anggota di lapangan sedang mengecek ke lokasi.
"Iya ada informasi tersebut. Kita sedang cek lokasi," kata Suharto dimintai konfirmasi detikJateng.
(ams/aku)