Dua Warga Negara Indonesia menjadi korban gempa Turki, Senin lalu. Salah satunya ialah Irma Lestari asal Nusa Tenggara Barat. Kepada pihak keluarganya, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) agar peti jenazah Irma tak dibuka.
Pesan dari KBRI itu diungkapkan oleh adik Irma Lestari, Putri Hadiah Ningrum (17). Saat dihubungi detikBali, Putri mengatakan pihak keluarganya, terutama ibu Irma, akan mempertimbangkan pesan dari KBRI tersebut.
Putri mengatakan, KBRI akan terus meng-update informasi kedatangan jenazah Irma di Lombok. "Iya, nanti KBRI akan menelepon kepala desa," kata Putri, dikutip dari detikBali, Rabu (22/2/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Putri, jenazah Irma akan dimakamkan di Desa Perampuan Barat, Kecamatan Labuapi, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Kamis (23/2) sore. Keluarga Irma sudah berada di Lombok sejak Selasa (21/2) untuk mempersiapkan pemakaman tersebut.
"Tadi dapat info jenazah akan datang ke Lombok jam 3 sore, kira-kira jam 4 sore akan langsung dibawa ke rumah duka untuk disalatkan langsung. Setelah itu akan dimakamkan, begitu rencananya," jelas Putri.
Diberitakan detikBali sebelumnya, dua Warga Negara Indonesia (WNI) asal Lombok Barat dan Klungkung menjadi korban gempa Turki pada Senin (6/2/2023). Mereka adalah Irma Lestari dan Ni Wayan Supini.
Mereka ditemukan meninggal dunia di bawah reruntuhan gedung Apartemen Galeria, tempat mereka tinggal, di Diyarbakir, Jumat (17/2/2023).
Irma dan Supini sempat hilang kontak saat Turki diguncang gempa berkekuatan magnitudo 7,8. Baru pada 16 Februari 2023, tim gabungan KBRI Ankara bersama Indonesia Search and Rescue (Inasar) melakukan pencarian kedua PMI yang bekerja sebagai terapis spa itu.
(dil/dil)