Pemkab Boyolali melakukan pengecekan pembangunan gudang minimarket di Dukuh Ngangkruk, Desa Winong, Kecamatan Boyolali Kota. Proyek tersebut menuai gejolak warga usai diduga menghilangkan jalan desa.
"Memang ada gambar jalan (desa)," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang (DPU-PR) Boyolali, Ahmad Gojali, Rabu (22/2/2023).
Pengecekan dilakukan oleh DPU-PR, DPMTSP dan Satpol PP. Kemudian juga dari Pemerintah Desa Winong.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gojali menyebutkan, terkait dengan jalan desa itu masih akan dibicarakan dalam rapat besok. Namun disebutkan dia, di lokasi pembangunan gudang itu memang ada jalan desa yang biasa disebut Jalan Londo.
"Besok mau dirapatkan lagi, juga dengan BPN (Badan Pertanahan Nasional) Boyolali," imbuh dia.
Kepala Desa Winong, Sujimin, juga membenarkan bahwa di depan lokasi pembangunan gudang itu sejak dulu ada jalan. Bahkan, sebelum ada jalan Solo-Semarang, jalan itu sudah ada.
"Namanya jalan gunungan," terangnya.
Sementara itu gerak cepat dilakukan PT Midi Utama Indonesia. Pihak manajemen mengundang Subagyo, warga yang protes karena kehilangan akses ke kebunnya, karena jalan desa itu hilang. Subagyo juga mempermasalahkan air dari selokan yang dibuang ke kebunnya tersebut.
Wahyu Haryadi, pengurus perizinan yang ditunjuk PT Midi Utama Indonesia, mengatakan sudah ada kesepakatan dengan Subagyo. Nantinya, akan dibuatkan akses jalan masuk ke kebun Subagyo.
"Sudah ada kesepakatan dengan Pak Subagyo, nanti akan dibuatkan akses jalan ke lahannya," ungkap dia.
Terkait dengan air dari selokan yang masuk ke kebun itu, lanjut dia, nanti juga akan ditata. Sehingga air hujan yang dari selokan itu tidak ke kebun milik Subagyo.
Sedangkan terkait dengan jalan desa, masih akan dibicarakan dengan Pemkab Boyolali. "Terkait jalan desa, masih akan dibahas lebih lanjut dengan pihak-pihak terkait," katanya.
Hal senada, Subagyo juga mengamini bahwa nantinya akan dibuatkan akses jalan ke lahannya tersebut. "Masuk ke pekarangan saya mau dibuatkan jembatan di depan, lewat depan (dari jalan raya Solo-Semarang)," kata Subagyo.
Seperti diberitakan, pembangunan gudang sebuah retail minimarket di Boyolali menimbulkan gejolak di warga. Pasalnya, pembangunan gudang itu diduga menghilangkan jalan desa. Selain itu air hujan dari saluran air masih dibuang begitu saja ke kebun warga.
"Ini air dari saluran dibuang begitu saja ke kebun saya. Jadi air hujan dari saluran air ini masuk ke kebun saya," kata pemilik kebun, Subagyo, Selasa (21/2).
(aku/ahr)