Sosok prajurit TNI yang memeluk Kapolda Jambi, Irjen Rusdi Hartono, saat dievakuasi ke helikopter menuai perhatian. Prajurit TNI itu bergelantungan di tali saat tandu Kapolda Jambi sempat 'berputar'. Seperti apa sosoknya?
Dalam video yang beredar di media sosial, tampak prajurit berbaju loreng yang menggunakan helm hitam bergelantungan di sebuah tali yang juga mengikat tempat Irjen Rusdi terbaring. Prajurit yang memeluk Kapolda Jambi itu bahkan sempat berputar-putar di udara sejak awal ditarik hingga masuk ke helikopter.
Prajurit itu adalah Kopda Ahmad Novrizal, prajurit Batalyon Komando 462 Kopasgat Pekanbaru. Kopda Ahmad diketahui memiliki keahlian penerjun dan tim SAR di satuannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya penerjun dan tim SAR. Di latihan sering (melakukan terjun helikopter) tapi untuk pelaksanaan sebenarnya baru kali ini karena kami baru pertama dipercaya untuk mencari korban," kata Kopda Ahmad usai melakukan evakuasi di Jambi, seperti dilansir detikSumut, Rabu (22/2/2023).
Saat evakuasi Irjen Rusdi itu, Ahmad ditemani tujuh prajurit TNI lainnya. Mereka terbang menggunakan Heli Super Puma TNI AU yang dikenal memiliki kemampuan terbaik untuk hoist dan hovering.
"Saat itu komandan saya, menunjuk saya melaksanakan evakuasi di bawah," tuturnya.
Saat mendapat perintah, Ahmad tak ragu. Ahmad mengatakan saat momen evakuasi Kapolda Jambi itu kecepatan angin mencapai 15 Knot, sehingga jika dilihat kembali video yang beredar memang ia bertahan dengan kondisi berputar-putar cukup kencang.
"Pada saat pertama putarannya masih lambat, saat sudah di atas sudah kencang, saya pastikan jangan sampai tangan saya lepas dari dragbar (tempat berbaring korban saat dievakuasi pakai Heli) itu karena kalau saya lepas entah dia melorot makanya saya betul-betul pegang sambil menunggu rekan lainnya (di atas) naikan ke atas," jelasnya.
Kopda Ahmad mengatakan aksi dramatis evakuasi Irjen Rusdi cukup menegangkan. Dia mengatakan saat turun ke bawah dia diberi tahu tangan kanan dan punggung Kapolda Jambi patah sehingga dia harus benar-benar memastikan posisi Irjen Rusdi aman di atas dragbar safety.
"Langsung turun ke bawah, tangan Kapolda kanan patah dan punggung jadi betul-betul sudah kritis saya betul-betul pastikan bahwa dragbar ini safety," katanya.
Meski menghadapi kondisi sulit, Ahmad tak gentar. Ia menjelaskan kondisi medan bukit Tamia, Kerinci, Jambi itu membuat tim SAR harus hati-hati dalam proses evakuasi.
"Kesulitan itu di medan, karena medan miring serta pohon setinggi 15 meter sehingga itu yang memperlambat kami evakuasi," tuturnya.
Meski sudah terlatih, Kopda Ahmad mengaku ini merupakan momen pertamanya evakuasi via darat menggunakan cara hoist.
"Saya harus biasa saja, karena kalau saya nervous malah makin gugup nanti pada saat saya membawanya." terang dia.
(ams/sip)