Sosok prajurit TNI yang memeluk Kapolda Jambi, Irjen Rusdi Hartono saat ditarik ke helikopter menjadi sorotan. Ini setelah aksi dramatis tersebut berhasil diabadikan.
Dalam video yang beredar di media sosial itu, tampak prajurit berbaju loreng yang menggunakan helm hitam itu, bergelantungan pada sebuah tali, yang juga mengikat tempat Kapolda berbaring. Prajurit yang memeluk jenderal bintang dua tersebut harus berputar-putar di udara mulai posisi awal ditarik hingga ke helikopter.
Ia adalah Kopda Ahmad Novrizal, prajurit Batalyon Komando 462 Kopasgat Pekanbaru. Kopda Ahmad memang memiliki spesialis penerjun dan tim SAR di satuannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya penerjun dan tim SAR. Di latihan sering (melakukan terjun helikopter) tapi untuk pelaksanaan sebenarnya baru kali ini karena kami baru pertama dipercaya untuk mencari korban," kata Kopda Ahmad usai melakukan evakuasi di Jambi, Selasa (21/2/2023).
Dalam proses evakuasi itu, Ahmad ditemani oleh 7 prajurit lainnya. Mereka terbang menggunakan Heli Super Puma milik TNI AU yang dikenal dengan memiliki kemampuan terbaik untuk hoist dan hovering.
"Saat itu komandan saya, menunjuk saya melaksanakan evakuasi di bawah," tuturnya.
Saat dapat perintah, pria 35 tahun itu pun tak ragu. Ahmad mengatakan bahwa saat evakuasi kecepatan angin mencapai 15 Knot. Sehingga jika dilihat kembali video yang beredar memang ia bertahan dengan kondisi berputar-putar cukup kencang.
"Pada saat pertama putarannya masih lambat, saat sudah di atas sudah kencang, saya pastikan jangan sampai tangan saya lepas dari dragbar (tempat berbaring korban saat dievakuasi pakai Heli) itu karena kalau saya lepas entah dia melorot makanya saya betul betul pegang sambil menunggu rekan lainnya (di atas) naikan ke atas," jelasnya.
![]() |
Baca juga: Kapolda Jambi Berhasil Dievakuasi! |
Kopda Ahmad menjelaskan tak hanya aksi dramatis berputar di bawah heli saja yang menegangkan. Pada saat ini ia turun ke bawah, diberi tahu bahwa tangan kanan dan punggung Kapolda patah. Sehingga dia benar-benar memastikan posisi Kapolda Jambi yang berbaring di atas dragbar safety.
"Langsung turun ke bawah, tangan Kapolda kanan patah dan punggung jadi betul-betul sudah kritis saya betul-betul pastikan bahwa dragbar ini safety," katanya.
Meski menghadapi kondisi sulit, Ahmad tak gentar. Ia menjelaskan bahwa kondisi medan bukit Tamia, Kerinci, Jambi itu membuat tim SAR harus hati-hati dalam proses evakuasi.
"Kesulitan itu di medan, karena medan miring serta pohon setinggi 15 meter sehingga itu yang memperlambat kami evakuasi," tuturnya.
Baca selengkapnya di halaman berikut.....