Geger Temuan Gunung Bawah Laut Pacitan, Mungkinkah Alami Erupsi Eksplosif?

Geger Temuan Gunung Bawah Laut Pacitan, Mungkinkah Alami Erupsi Eksplosif?

Tim detikINET - detikJateng
Selasa, 21 Feb 2023 12:57 WIB
Gunung api bawah laut terbesar di dunia
Gunung api bawah laut terbesar di dunia. (Foto: NOAA Northwestern Hawaiian Islands Coral Reef Ecosystem Reserve)
Solo -

Badan Informasi Geospasial (BIG) dan sejumlah lembaga terkait mengonfirmasi keberadaan gunung di bawah laut, sepanjang 260 kilometer bagian selatan Kabupaten Pacitan, Jawa Timur. Lantas bagaimana kemungkinan gunung bawah laut itu mengalami erupsi eksplosif?

Dikutip dari detikInet, Senin (20/2/2023), gunung berapi bawah laut sendiri adalah gunung berapi aktif yang terletak di bawah permukaan laut, yang tentunya dapat erupsi sewaktu-waktu. Karena mereka meletus menjadi air, bukan udara, gunung berapi bawah laut berperilaku sangat berbeda dari gunung berapi terestrial. Misalnya, gunung api bawah laut jarang mengalami letusan eksplosif.

Karena terletak di bawah laut, tentu gunung berapi bawah laut mendapatkan tekanan tinggi yang berasal dari air laut yang merendam gunung. Tekanan tinggi tersebut menghasilkan aliran lahar pasif di sepanjang dasar laut. Sebagian besar letusan-letusan yang dikeluarkan gunung berapi bawah laut tidak mengganggu permukaan laut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Charles Mandeville, merupakan seorang koordinator program Volcano Hazards Program dari United States Geological Survey (USGS). Ia telah memantau 169 gunung berapi aktif yang semuanya terestrial di Amerika Serikat. Sebelum bergabung dengan USGS, Mandeville memfokuskan penelitiannya pada vulkanologi bawah laut menjadi ahli letusan Pulau Krakatau tahun 1883 yang terkenal di Indonesia.

Menurut Mandeville faktor utama yang menyebabkan gunung berapi bawah laut membentuk pulau, adalah faktor suplai magma dan faktor aktivitas tektonik. "Hal pertama yang Anda butuhkan adalah pasokan magma. Biasanya, di sebagian besar gunung berapi pulau samudera atau gunung berapi bawah laut, Anda perlu melelehkan mantel bumi," ujarnya, dikutip dari National Geographic.

ADVERTISEMENT

"Selain pasokan magma, lempeng tektonik berperan besar dalam menentukan gunung berapi bawah laut mana yang pada akhirnya akan membentuk pulau. Aktivitas tektonik kadang-kadang dapat mengambil gunung berapi pulau dari sumber magma yang berasal dari mantel, karena lempeng tektonik tempat gunung berapi itu tumbuh sedang bergerak," kata Mandeville.

Sebagian besar pulau vulkanik yang ada di dunia ini berasal dari aliran lahar pasif di dasar laut. Aliran pasif tersebut mengeras menjadi batu dan menambah ketinggian gunung bawah air selama jutaan tahun.

Akhirnya, beberapa gunung berapi mencapai ketinggian di atas dasar laut di mana tekanan yang lebih rendah memungkinkan terjadinya letusan eksplosif. Gunung berapi bawah laut yang tidak mencapai permukaan laut disebut gunung bawah laut.

Artikel ini sebelumnya ditayangkan di detikINET dan ditulis ulang oleh Agustin Tri Wardani peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(aku/sip)


Hide Ads