Antisipasi Banjir Semarang-Solo, Ganjar: Konservasi-Modifikasi Cuaca

Antisipasi Banjir Semarang-Solo, Ganjar: Konservasi-Modifikasi Cuaca

Angling Adhitya Purbaya - detikJateng
Selasa, 21 Feb 2023 12:08 WIB
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo saat meresmikan MPP di Sragen, Senin (20/2/2023).
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo saat meresmikan MPP di Sragen, Senin (20/2/2023). Foto: Tara Wahyu NV/detikJateng.
Semarang -

Gubernur Jawa Tengah menilai perlu adanya konservasi daerah aliran sungai di daerah Kabupaten Semarang berkaitan dengan banjir yang kerap menerjang Kota Semarang. Begitu pula dengan kondisi Solo Raya, hutan-hutan di daerah aliran sungai juga harus diperhatikan.

Hal itu diucapkan Ganjar usai membuka Hetero for Startup Season 3 di Cinepolis Java Mall Semarang. Saat ditanya soal banjir Solo dan Semarang, Ganjar menjelaskan untuk jangka panjang di Solo Raya perlu ada penanganan di daerah aliran sungai (DAS), termasuk hutan-hutan di sana.

"Kita kemarin akhirnya coba lihat ramalan BMKG ya kok hujannya masih tinggi ya, masih sporadis begini ya, kemarin kita ngecek yang di Solo, maka yang di Solo, Karanganyar, Sukoharjo sampai hulunya, Wonogiri, DAS-nya mesti kita cek betul termasuk kondisi hutan yang ada di sana, tapi ini jangka panjang ya," kata Ganjar di Java Mall Semarang, Selasa (21/2/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ganjar juga menyoroti perumahan di Tembalang Semarang yang diterjang banjir jika di Kabupaten Semarang hujan deras. Oleh sebab itu menurut Ganjar perlu ada konservasi yang ketat di Kabupaten Semarang.

"Kemarin Semarang banjir kok di perumahan banjir terus ya ada apa. Padahal hujan di Kota Semarang itu kemarin gerimis, ternyata kiriman dari Kabupaten. Nah kabupaten seperti apa kondisinya kemarin kita undang Pak Sekdanya untuk mengecek yang ada di lapangan agar di hulunya suka tidak suka dikonservasi, di daerah aliran sungai mesti ketat," tegas Ganjar.

ADVERTISEMENT

Ia juga meminta pembukaan lahan tidak hanya semata-mata untuk bisnis. Perubahan iklim sudah terlihat, maka perlu hati-hati agar tidak menimbulkan bencana.

"Jangan karena kita ingin dapat pendapatan kemudian kita membuka ruang, mohon maaf ya, untuk bisnis usaha hati-hatilah soal itu. Sekarang climate change-nya mulai kerasa," jelas Ganjar.

"Maka ya jangka pendeknya kita minta lagi di lakukan TMC, modifikasi cuaca, akan kita lakukan lagi sehingga kita bisa mencegah," imbuhnya.

Untuk diketahui, banjir sempat melanda sejumlah titik di Solo Raya akhir pekan lalu. Sedangkan di Semarang, perumahan Dinar Indah banjir sejak Sabtu (18/2) yang diperparah tanggul jebol di dua titik. Air cepat surut, namun ketika daerah Kabupaten Semarang hujan deras, maka kembali terendam. Selain Dinar Indah di daerah Rowosari yang masih satu aliran sungai Babon juga mengalami banjir yang sama.




(apl/ams)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads