Bruce Willis Derita Demensia Frontotemporal, Demi Moore Ikut Dampingi

Bruce Willis Derita Demensia Frontotemporal, Demi Moore Ikut Dampingi

Tim detikHot - detikJateng
Senin, 20 Feb 2023 14:46 WIB
Bruce Willis
Bruce Willis. Foto: Instagram @brucewillisbw
Solo -

Setelah didiagnosis sebagai pengidap demensia frontotemporal pada tahun 2022 silam, kini kondisi Bruce Willis semakin memburuk. Namun, kerabat dan pihak keluarga merasa lega karena akhirnya penyakitnya telah diketahui secara spesifik.

Dilansir dari detikHot, Senin (20/2/2023), demensia frontotemporal (FTD) merupakan penyakit yang mengakibatkan sebagian orang mengalami perubahan kepribadian yang dramatis, berperilaku impulsif, dan acuh secara emosional. Bahkan, di beberapa penderita lainnya, penyakit ini sering mengakibatkan seseorang sulit untuk berbahasa dan berkomunikasi yang benar.

"Kesulitan dalam berkomunikasi hanyalah salah satu dampak buruk dari penyakitnya itu. Meskipun menyakitkan, lega akhirnya memiliki diagnosis yang jelas," tutur sumber keluarga.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Demi Moore, yang merupakan kerabat dari istri Bruce, Emma Hemming Willis telah bekerja sama membangun hubungan baik dengan lebih memperhatikan dan menghabiskan waktu lebih banyak bersamanya.

"Demi Moore terus mengambil kesempatan untuk menghabiskan waktunya bersama Bruce demi menjalin hubungan yang baik antara dia dan istrinya, Emma. Bahkan ketika Moore tidak berada di sisinya, ia akan menelepon hanya agar Bruce dapat mendengar suaranya. Karena penyakitnya itu, kini Bruce tidak dapat berbicara banyak, sehingga ia tidak terlalu paham dengan apa yang dikatakan oleh orang lain. Selama ini, Emma, istri Bruce yang berperan besar menjadi komunikator untuknya," dirilis dari Radar Online.

ADVERTISEMENT

Bruce diketahui sejauh ini terus berbicara teratur dengan Demi Moore sehingga membuat ia lebih mudah untuk dikenali olehnya.

Baik Demi Moore maupun Emma, mereka sangat menghargai setiap momen yang dihabiskan bersama dengan Bruce.

"Kini Bruce Willis telah menunggu kelahiran cucunya, dan ia sangat yakin bahwa bayi ini akan mendapatkan yang terbaik dari apa yang bisa ia tawarkan," kata sumber itu.

Penyakit ini pada dasarnya merupakan sebuah istilah yang termasuk dalam penyakit gangguan pada otak. Utamanya, demensia frontotemporal mempengaruhi bagian lobus frontal dan temporal otak.

Artikel ini ditulis oleh Genis Naila Alfunafisa peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(sip/ams)


Hide Ads