Kota Solo, Jawa Tengah, dikepung banjir beberapa hari terakhir akibat meluapnya Bengawan Solo. Akibatnya ribuan warga harus mengungsi ke tempat aman, dan sejumlah rumah rusak akibat banjir.
Banjir di Kota Solo ini dilaporkan berdampak pada empat kecamatan mulai dari Jebres, Pasar Kliwon, Serengan dan Laweyan. Di Kecamatan Jebres ada 6 kelurahan yang terdampak, lalu di 6 kelurahan di Kecamatan Pasar Kliwon.
Kemudian di Kecamatan Serengan dan Kecamatan Laweyan masing-masing ada 2 kelurahan yang terdampak banjir. Dari data BPBD Solo pada Jumat, 17 Februari 2023, total ada 21.487 warga yang terdampak dan 3.989 di antaranya mengungsi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menyebut banjir di Solo ini merupakan kiriman dari Wonogiri. Gibran pun sempat mengajukan komplain ke Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) terkait pompa air yang mati.
"(Pompa mati) Itu juga kemarin saya sempat komplain ke BBWS tapi nanti akan segera ditindaklanjuti ya," kata Gibran saat di Solo Safari, Jumat (17/2/2023).
Gibran mengaku sudah memastikan rumah pompa di beberapa titik tetap menyala. Ke depan dia berharap kejadian banjir ini bisa diantisipasi dengan koordinasi.
"Yang jelas kalau misalnya dapat kiriman limpahan dari Wonogiri ya koordinasi dulu, tapi nggak apa-apa nanti kita antisipasi lagi harusnya sudah mulai surut. Tadi juga sudah bagi tugas dengan Pak Wakil Teguh Prakoso dan bahkan dari kemarin malam Pak FX Rudi sebenarnya sudah purnatugas ikut di lapangan juga," tuturnya.
Pihaknya pun memastikan distribusi bahan makanan serta obat-obatan disediakan untuk pengungsi banjir di Kota Solo. Gibran juga sudah menyiapkan lokasi pengungsian.
"Yang jelas sekolah dan kelurahan kami gunakan untuk pengungsian, kita pastikan ketersediaan bahan-bahan makanan dan obat-obatan," terangnya.
Sementara itu, pada Jumat (17/2) pagi, elevasi di waduk Gajah Mungkur Wonogiri yang menjadi hulu Bengawan Solo mencapai 136,99 meter SHVP. Dengan elevasi tersebut, status Waduk Gajah Mungkur Wonogiri siaga kuning.
Kepala Sub Divisi Jasa Air Jasa Tirta III/1 Fendri Ferdian mengatakan dengan status itu, pihaknya harus mengurangi air di waduk dengan cara membuka spillway atau pintu air.
"Saat ini total outflow atau air yang dibuang baik dari spillway maupun PLTA sebanyak 280 meter kubik per detik," terang Fendri.
Selengkapnya di halaman berikut.
Jumlah air yang dibuang itu tidak sebanding dengan air yang masuk ke waduk tersebut. Berdasarkan data per Kamis (16/2) air yang masuk ke Waduk Gajah Mungkur mencapai 528 meter kubik per detik. Namun, Fendri memastikan pihaknya berusaha tidak memperbesar air yang dibuang dari waduk ke Bengawan Solo.
"Diupayakan tidak menambah outflow spillway (WGM). Mengingat Bengawan Solo siaga," sambungnya.
Pada Sabtu (18/2), pukul 09.00 WIB, ketinggian air di WGM mencapai 137,05 m SHVP. Sementara air yang dilepaskan di pintu spillway dengan debit 200 meter kubik per detik.
Seedangkan limpasan air dari PLTA di WGM debitnya 50 meter per detik. "Sehingga total air yang dikeluarkan dan masuk ke aliran Bengawan Solo dari waduk itu mencapai 250 meter kubik per detik. Status saat ini siaga kuning," kata Fendri.
![]() |
Fendri menyebut air yang dilepas dari WGM saat spillway dibuka menyumbang sekitar 20 persen saat sampai di wilayah Solo. Menurutnya, aliran Bengawan Solo di segmen Surakarta berasal dari Waduk Wonogiri dan anak Bengawan Solo, seperti Sungai Walikan, Dengkeng, Samin, dan anak-anak sungai lainnya.
"Drainase-drainase yang ada di kota juga menyumbang (ke Bengawan Solo segmen Surakarta). Sehingga dari waduk Wonogiri hanya menyumbang sekitar 15-20%," terang dia.
Banjir di Kota Solo ini pun berangsur surut pada Sabtu (18/2) kemarin. BPBD Solo mencatat para pengungsi di 3 kelurahan di Kecamatan Jebres pun sudah kembali ke rumahnya masing-masing pada Minggu (19/2) hari ini.
"Sudah tidak ada yang mengungsi, sudah kembali ke rumah masing-masing," kata Camat Jebres Ari Dwi Daryamto saat dihubungi detikJateng, Minggu (19/2).
Begitu pula warga di Joyontakan, Kecamatan Serengan, sudah kembali ke rumah sejak banjir mulai surut. Camat Serengan Agung Wijayanto menyebut warga sudah mulai membersihkan rumah dan lingkungan.
"Sudah kembali ke rumah hari ini pembersihan di lingkungan sampah bekas banjir," terang Agung.