Jalan Pramuka yang berada di timur jembatan Mojo, Desa Laban, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo terendam banjir. Banjir membuat jalan itu terendam sepanjang 150 meter, dengan ketinggian rata-rata 50 sentimeter.
Kondisi itu membuat warga menyarankan kendaraan roda dua untuk memilih jalan memutar. Namun tak sedikit pengendara motor nekat menerobos banjir.
Alhasil beberapa motor mogok saat menerjang banjir itu dan harus didorong. Warga membantu mendorong dan memperbaiki motor yang bermasalah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Banyak yang mogok. Kita saling membantu pengendara," kata salah satu warga, Ari kepada detikJateng, Jumat (17/2/2023).
Tak hanya motor, beberapa mobil juga terlihat mogok. Warga ramai-ramai mendorongnya ke tempat yang lebih aman.
"(Banjir) Ini sudah 3 hari ini. Kemarin lebih tinggi, ini sudah agak surut," ujarnya.
Dihubungi terpisah, Camat Mojolaban Windarto mengatakan ada empat desa terdampak banjir di wilayahnya. Yakni di Desa Laban, Tegalmade, Palur, dan Gadingan.
"Ketinggian air bervariasi, tergantung kondisi geografisnya, ada yang 1,5 meter hingga 2 meteran," kata Windarto.
Hingga siang ini Windarto mengatakan banjir ada kecenderungan surut. Namun di beberapa titik justru semakin tinggi.
Hal ini membuat sejumlah warga terpaksa mengungsi. Sejumlah fasilitas umum seperti balai desa dan gedung sekolahan dijadikan lokasi pengungsian.
"Dapur umum sudah didirikan. Sembako terus kita dropping, kami juga terus menghimpun bantuan," ujarnya.
Saat ini kebutuhan pengungsi meliputi sembako, obat-obatan, selimut, popok, dan susu.
Banjir di Mojolaban ini tak terlepas dari meluapnya sungai Bengawan Solo. Hingga pukul 14.30 WIB, ketinggian air di pos pantau Jurug masih di zona merah dengan kedalaman 9,39 meter dari dasar sungai.
(ahr/dil)