Spillway WGM Masih Dibuka, 51 Rumah di Wonogiri Kota Kebanjiran

Spillway WGM Masih Dibuka, 51 Rumah di Wonogiri Kota Kebanjiran

Muhammad Aris Munandar - detikJateng
Kamis, 16 Feb 2023 19:12 WIB
Banjir di kawasan permukiman Wonogiri Kota, Kamis (16/2/2023) sore.
Banjir di kawasan permukiman Wonogiri Kota, Kamis (16/2/2023) sore. Foto: Istimewa
Wonogiri -

Puluhan rumah di wilayah Wonogiri Kota terendam banjir. Menurut BPBD, banjir tersebut imbas dari pembukaan pintu air Spillway Waduk Gajah Mungkur (WGM) Wonogiri.

"Iya benar (banjir di Wonogiri Kota). Ada beberapa rumah yang terdampak (pembukaan pintu spillway WGM)," kata Plt Kepala Pelaksana BPBD Wonogiri Teguh Setiyono kepada detikJateng, Kamis (16/2/2023).

Teguh mengatakan berdasarkan laporan yang dia terima sore tadi ada 51 rumah yang terendam di kawasan Wonogiri Kota. Jumlah itu meningkat dari laporan pagi yang mencatat ada 26 KK terdampak banjir.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut dia, puluhan rumah yang terdampak itu tersebar di Kelurahan Giripurwo dan Kelurahan Giritirto. Ada juga sebagian rumah yang masuk wilayah Kelurahan Wonoboyo.

"Yang banyak terdampak itu sebelah barat (barat aliran Bengawan Solo), seperti Lingkungan Kajen, Sukerejo dan lain-lain. Kalau yang sebelah timur relatif aman karena lebih tinggi," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Ketinggian genangan airnya bervariasi, dari 60 sentimeter hingga satu meter. Para penghuni rumah yang terdampak banjir itu telah mengungsi ke rumah tetangga atau saudara terdekat.

"Saya juga sudah cek ke lokasi. Genangan sore ini masih. Ini saya khawatir, di selatan gelap (hujan). Elevasi di WGM bisa naik dan berpotensi dibuka (spillway) lagi," ujar Teguh.

Berdasarkan pengecekan Teguh bersama pihak Jasa Tirta siang tadi, elevasi WGM mencapai 136,90. Sementara itu air yang dilepaskan di pintu spillway debitnya 200 meter kubik per detik dari.

Sementara itu limpasan air dari Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di waduk tersebut debitnya 50 meter per detik. Olehg karea itu, total air yang dikeluarkan dari waduk itu dan masuk ke aliran Bengawan Solo mencapai 250 meter kubik per detik.

"Ini siaga kuning, tapi memang khawatir kalau di hulu hujannya lebat dan lama. Ini tadi air yang masuk ke waduk 800 meter kubik per detik. Yang dikeluarkan tadi 250 meter kubik per detik. Ini tadi mungkin ditambah lagi (debit air yang dikeluarkan)," ungkap Teguh.

Teguh menjelaskan pembukaan pintu spillway merupakan bagian dari SOP. Jika elevasi di waduk sudah dalam kondisi tertentu, maka harus dibuka. Upaya yang bisa dilakukan ialah mitigasi dan memberi pemahaman kepada masyarakat yang tinggal di dekat aliran Bengawan Solo.

"Kami jelaskan ke masyarakat jika konsekuensinya seperti itu. Teman PJT selalu berkoordinasi dengan kami (BPBD) sebelum spillway dibuka," terangnya

"Sore ini kita suport logistik bagi warga yang terdampak. Tadi dapat paket dari BPBD provinsi sebanyak 100 paket. Kami bagi juga ke daerah lain yang terdampak bencana," pungkas Teguh.




(dil/ams)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads