Muncul Retakan Tanah di Kismantoro Wonogiri, Ratusan Warga Mengungsi

Muncul Retakan Tanah di Kismantoro Wonogiri, Ratusan Warga Mengungsi

Muhammad Aris Munandar - detikJateng
Rabu, 15 Feb 2023 19:49 WIB
Bupati Wonogiri Joko Sutopo mengunjungi pengungsi di Desa Pucung, Kecamatan Kismantoro, Rabu (15/2/2023).
Bupati Wonogiri Joko Sutopo mengunjungi pengungsi di Desa Pucung, Kecamatan Kismantoro, Rabu (15/2/2023). Foto: Istimewa
Wonogiri -

Ratusan warga Desa Pucung, Kecamatan Kismantoro, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, mengungsi. Hal itu disebabkan adanya tanah longsor dan retakan tanah di Dusun Gupakan, Desa Pucung.

"Ada retakan tanah di beberapa tempat (wilayah Gupakan). Warga kemudian diungsikan," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Wonogiri, Teguh Setiyono kepada wartawan, Rabu (15/2) petang.

Ia mengatakan longsor dan retakan tanah terjadi setelah wilayah itu diguyur hujan lebat dalam waktu satu malam. Tanah longsor yang terbawa aliran sungai tampak seperti banjir lumpur.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Teguh menjelaskan, warga yang mengungsi merupakan sebagian warga RT 02/RW 06 Dusun Gupakan dan semua warga RT 01 RW 07 Dusun Pucung. Total ada 80 KK yang terdiri dari 210 jiwa.

"Yang mengungsi termasuk ada 10 lansia, 10 balita, dan 25 anak-anak. Tadi kami melaporkan ke Pak Bupati, beliau memutuskan mengecek ke lokasi," ujar Teguh.

ADVERTISEMENT

Teguh menjelaskan, Bupati dan BPBD membawa satu rit logistik berupa selimut, terpal, susu, alat mandi, pakaian, hingga alat sekolah. Dinas Sosial (Dinsos) Wonogiri juga mengirimkan mobil dapur umum. Kebutuhan dasar dan petugas telah siap. Logistik ditargetkan cukup untuk tiga hari.

Berdasarkan rapat yang dipimpin bupati di lokasi, lanjut Teguh, diputuskan para warga mengungsi ke SDN 2 Pucung.

"Pak Bupati memberikan arahan agar masyarakat tetap tenang. Masyarakat diminta mengikuti petunjuk pemerintah. Kan perlu diantisipasi kalau terjadi longsor. Pemerintah siap memfasilitasi. Masyarakat akhirnya tenang," jelas Teguh.

Hingga kini para relawan masih mengamati perkembangan retakan tanah itu. Penanganan belum dapat dilakukan lantaran kemiringan tebingnya cukup curam.

Teguh menambahkan, BPBD membagi timnya untuk mengatasi bencana longsor yang terjadi di beberapa lokasi di Wonogiri.

Saat ini stok logistik BPBD mulai menipis. Teguh mengatakan, bupati telah memberikan petunjuk agar BPBD mengajukan kebutuhan logistik lewat belanja tidak terduga (BTT) dan berkoordinasi dengan BPBD Provinsi.

"Kami meminta masyarakat untuk waspada dengan potensi terjadinya bencana hidrometeorologi. Apalagi belakangan ini hujan deras dengan durasi lama terjadi di berbagai wilayah Wonogiri. Masyarakat di wilayah rawan bencana diminta meningkatkan kewaspadaan," pungkas Teguh.




(dil/ahr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads