Waduk Gajah Mungkur Siaga Kuning, Pelepasan Air Spillway Ditambah

Waduk Gajah Mungkur Siaga Kuning, Pelepasan Air Spillway Ditambah

Muhammad Aris Munandar - detikJateng
Rabu, 15 Feb 2023 12:32 WIB
Kondisi air yang dilepaskan di spillway Waduk Gajah Mungkur Wonogiri, Rabu (15/2/2023) pagi.
Kondisi air yang dilepaskan di spillway Waduk Gajah Mungkur Wonogiri, Rabu (15/2/2023) pagi. (Foto: dok. istimewa)
Wonogiri -

Debit air yang dilepaskan di pintu spillway Waduk Gajah Mungkur (WGM) Wonogiri ditambah menjadi 200 meter kubik per detik. Penambahan pelepasan air ini akan membuat debit air Bengawan Solo akan mengalami peningkatan.

"Iya, pagi ini ditambah (debit air) 50 meter kubik per detik," kata Kepala Sub Devisi Jasa Air Jasa Tirta III/1 Fendri Ferdian kepada detikJateng, Rabu (15/2/2023).

Sebelumnya, pintu Spillway Waduk Gajah Mungkur (WGM) Wonogiri sudah dibuka pada Selasa (14/2) kemarin. Saat awal dibuka, Jasa Tirta melepaskan air dengan debit 100 meter kubik per detik dari pintu air tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, limpasan air dari Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di waduk tersebut debitnya 50 meter per detik. Sehingga, total air yang dikeluarkan dari waduk dan masuk ke aliran Bengawan Solo itu mencapai 150 meter kubik per detik.

Jika pagi ini ditambah 50 meter kubik per detik, maka total air yang dikeluarkan menjadi 200 meter kubik per detik. Fendri menyebut, penambahan debit air yang dilepaskan dikarenakan kondisi ketinggian air waduk sudah mencapai siaga kuning.

ADVERTISEMENT

"Kami tambah (debit air yang dilepas) karena kondisi tinggi muka air (TMA) naik lagi. Sudah siaga kuning," ungkap Fendri.

Penambahan pelepasan debit air ini tentu saja menambah ketinggian air di aliran Bengawan Solo. Fendri mengatakan, pelepasan debit air ini membuat bangunan di dalam bantaran sungai berpotensi terendam.

"Bangunan dalam bantaran sungai potensi terendam," kata Fendri.

Diberitakan sebelumnya, spillway WGM dibuka untuk menjaga control water level sesuai SOP pengendalian banjir. Selain itu untuk memberikan ruang atau tampungan yang cukup pada WGM agar tetap mampu meredam debit besar dari hulu.

Fendri membenarkan jika pintu spillway WGM dibuka karena intensitas hujan tinggi dengan waktu yang lama. Terutama karena kenaikan elevasi waduk yang cukup tinggi. Selain itu juga sebagai implementasi konsep early release.

"Kami mengimbau kepada masyarakat selama musim penghujan agar tidak melakukan kegiatan di badan sungai. Karena sewaktu-waktu dapat terjadi kenaikan debit Bengawan Solo," kata Fendri.




(aku/rih)


Hide Ads