Isra Miraj merupakan salah satu hari besar keagamaan Islam yang biasa diperingati setiap tahunnya di Indonesia. Sejumlah hari besar Islam di Indonesia ditetapkan sebagai hari libur nasional, termasuk Isra Miraj 2023. Lalu, adakah cuti bersama pada Isra Miraj 2023 kali ini?
Penetapan hari libur nasional dan cuti bersama tahun 2023 telah ditetapkan dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) Nomor 3 Tahun 2022 Tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2023. Adapun keputusan tiga menteri yang terdapat dalam SKB tersebut adalah Menteri Agama, Menteri Ketenagakerjaan, dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.
SKB tersebut menetapkan peringatan Isra Miraj tahun ini jatuh pada Sabtu, 18 Februari 2023 dan ditetapkan sebagai hari libur nasional. Adakah cuti bersama Isra Miraj 2023? Sayangnya, hari libur peringatan Isra Miraj tidak diikuti dengan cuti bersama sebagaimana diatur dalam SKB yang diterbitkan pada tahun 2022 tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut ini jadwal hari libur nasional dan cuti bersama 2023, termasuk Isra Miraj.
Jadwal Hari Libur Nasional 2023
Dikutip dari SKB tiga menteri, berikut tanggal hari libur nasional 2023:
Tanggal 1 Januari 2023 (Minggu): Tahun Baru Masehi
Tanggal 23 Januari 2023 (Senin): Tahun Baru Imlek 2574 Kongzili
Tanggal 18 Februari 2023 (Sabtu): Isra Mi'raj 1444 Hijriah
Tanggal 22 Maret 2023 (Rabu): Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1945
Tanggal 7 April 2023 (Jumat): Wafatnya Isa Almasih
Tanggal 22-23 April 2023 (Sabtu-Minggu): Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah
Tanggal 1 Mei 2023 (Senin): Hari Buruh
Tanggal 18 Mei 2023 (Kamis): Kenaikan Isa Almasih
Tanggal 1 Juni 2023 (Kamis): Hari Lahir Pancasila
Tanggal 4 Juni 2023 (Sabtu): Hari Waisak
Tanggal 29 Juni 2023 (Kamis): Idul Adha
Tanggal 19 Juli 2023 (Rabu): Tahun Baru Islam
Tanggal 17 Agustus 2023 (Kamis): Hari Kemerdekaan RI
Tanggal 28 September 2023 (Rabu): Maulid Nabi Muhammad SAW
Tanggal 25 Desember 2023 (Senin): Hari Natal
Jadwal Cuti Bersama 2023
Tanggal 22 Januari 2023 (Minggu): Cuti Bersama Tahun Baru Imlek
Tanggal 23 Maret 2023 (Kamis): Cuti Bersama Hari Raya Nyepi
Tanggal 21, 24, 25 dan 26 April 2023 (Jumat, Senin, Selasa dan Rabu): Cuti Bersama Hari Raya Idul Fitri
Tanggal 2 Juni 2023 (Jumat): Cuti Bersama Hari Raya Waisak
Tanggal 26 Desember 2023 (Selasa): Cuti Bersama Hari Raya Natal
Pengertian Isra Miraj
1. Perjalanan Isra Rasulullah SAW
Dikutip dari laman resmi Biro Ekonomi dan Administrasi Pembangunan, Banten, https://biroekbang.bantenprov.go.id/, peristiwa Isra adalah perjalanan Rasulullah SAW dari Kabah di Mekkah ke Masjid Al Aqsa yang berada di Yerusalem.
Perjalanan jauh Rasulullah SAW saat itu dapat ditempuh dengan kuda atau unta selama satu bulan. Namun, dalam perjalanannya Rasulullah SAW menempuh perjalanan tersebut dengan mengendarai hewan bernama Buraq.
Adapun hewan ini digambarkan sebagai hewan yang memiliki tubuh seperti kuda putih dengan sayap dan ekor burung merak. Saat tiba Masjid Al Aqsa, Rasulullah SAW dikisahkan memimpin para nabi terdahulu untuk melaksanakan ibadah salat dua rakaat.
2. Peristiwa Miraj
Sementara itu, Miraj merupakan perjalanan Rasulullah SAW dari Masjid Al Aqsa menuju ke langit ketujuh atau Sidratul Muntaha.
Pada setiap tingkatan langit tersebut, Rasulullah SAW bertemu dengan nabi-nabi sebelumnya. Adapun pada langit pertama terdapat Nabi Adam, Nabi Isa dan Yahya di langit kedua, Nabi Yusuf di langit ketiga, Nabi Idris di langit keempat, Nabi Harun di langit kelima, Nabi Musa di langit keenam, dan Nabi Ibrahim di langit ketujuh.
Usai perjalanan Isra Miraj tersebut umat Islam kemudian diwajibkan menunaikan salat lima waktu dalam sehari. Pada mulanya, Allah SWT memerintahkan umat Islam untuk melaksanakan ibadah salat sebanyak 50 kali dalam sehari.
Kemudian, Nabi Musa mengatakan pada Rasulullah SAW bahwa jumlah tersebut terlalu besar. Nabi Muhammad SAW kemudian meminta keringanan kepada Allah SWT.
3. Isra Miraj dalam Ayat Al-Quran
Adapun perjalanan Rasulullah SAW saat Isra Miraj ini diabadikan dalam surah Al Isra ayat 1:
سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَىٰ بِعَبْدِهِ لَيْلًا مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آيَاتِنَا ۚ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ
Artinya: "Maha Suci (Allah), yang telah memperjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada malam hari dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar, Maha Melihat."
(sip/sip)