Khawatir Dimata-matai, Australia Copot CCTV Buatan China di Gedung Pemerintah

Internasional

Khawatir Dimata-matai, Australia Copot CCTV Buatan China di Gedung Pemerintah

Tim detikNews - detikJateng
Kamis, 09 Feb 2023 18:35 WIB
Ilustrasi CCTV
Ilustrasi CCTV. Khawatir Dimata-matai, Australia Copot CCTV Buatan China di Gedung Pemerintah. Foto: dok. Hikvision
Solo -

Otoritas Australia bakal mencopot CCTV atau kamera keamanan buatan China dari beberapa gedung pemerintah untuk memastikan gedung-gedung itu 'benar-benar aman'. Langkah ini dilakukan mengikuti Amerika dan Inggris.

Dilansir kantor berita AFP seperti dikutip detikNews, Kamis (9/2/2023), pengumuman itu disampaikan Menteri Pertahanan Australia Richard Marles hari ini. Hal ini mengikuti langkah AS dan Inggris yang mengambil tindakan serupa untuk menghentikan departemen-departemen pemerintah memasang kamera buatan China di situs sensitif.

Inggris bertindak pada November tahun lalu karena khawatir perusahaan China bisa dipaksa berbagi intelijen dengna dinas keamanan Beijing.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kamera keamanan buatan China dipasang di lebih dari 200 gedung pemerintah Australia, menurut angka resmi yang disusun politisi oposisi, termasuk setidaknya satu yang dijalankan Departemen Pertahanan.

Menhan Australia Richard Marles mengatakan para pejabat akan menemukan dan mencopot semua kamera yang ditemukan di dalam koleksi kantor dan fasilitas Departemen Pertahanan yang sangat banyak.

ADVERTISEMENT

"Ini adalah hal penting yang menjadi perhatian kami dan kami akan memperbaikinya,: katanya kepada media Australia, ABC.

"Penting bagi kita unutk menjalani praktik ini dan memastikan bahwa fasilitas kita benar-benar aman," sambung dia.

War Memorial yang didanai pemerintah -kompleks seluas 14 hektare di Canberra- juga memastikan akan menyingkirkan sejumlah kecil kamera buatan China karena alasan 'kehati-hatian'. Kamera-kamera itu dibuat perusahaan Hikvision dan Dahua yang keduanya masuk dalam daftar hitam di Amerika Serikat.

Sementara itu, pemerintah AS telah melarang impor peralatan pengawasan yang dibuat Hikvision dan Dahua pada November tahun lalu. Alasannya, CCTV itu menimbulkan 'risiko keamanan nasional yang tidak dapat diterima'.

Di Inggris sebanyak 67 anggota parlemen dan bangsawan telah menyerukan pemerintah melarang Hikvision dan Dahua pada Juli tahun lalu. Hal ini menyusul laporan bahwa peralatan mereka telah digunakan untuk memata-matai warga Uighur di Xinjiang.

Ikuti berita lainnya dari detikJateng di Google News.




(ams/sip)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads