Digeruduk Warga Klaten, Talut Longsor Diduga gegara Tambang Kini Diperbaiki

Digeruduk Warga Klaten, Talut Longsor Diduga gegara Tambang Kini Diperbaiki

Achmad Hussein Syauqi - detikJateng
Kamis, 09 Feb 2023 11:06 WIB
Talut yang rusak di perbatasan Klaten-Gunungkidul diperbaiki, Kamis (9/2/2023).
Talut yang rusak di perbatasan Klaten-Gunungkidul diperbaiki, Kamis (9/2/2023). (Foto: Achmad Hussein Syauqi/detikJateng)
Klaten -

Tambang galian C di perbatasan Klaten-Gunungkidul tepatnya di atas Desa Ngandong, Kecamatan Gantiwarno, sempat digeruduk warga usai dituding sebagai biang kerok longsor yang menimpa desa. Pihak tambang akhirnya memperbaiki saluran air serta talut yang rusak.

"Talut sampai atas, sudah dibangun, termasuk yang longsor pertama. Untuk aktivitas tambang masih belum aktivitas," kata Pj Kades Ngandong, Edy Priyatna kepada detikJateng, Kamis (9/2/2023).

Menurut Edy, meskipun belum beraktivitas, sudah ada upaya membuat saluran air di lokasi tambang. Pihaknya hari ini akan melakukan koordinasi dengan Pemkab Gunungkidul mengingat lokasi tambang maupun talut yang diperbaiki berada di wilayah Desa Serut, Gedangsari, Gunungkidul.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Baru dikeruk, baru diproses untuk saluran air. Kita minta kemarin sebelum saluran air selesai tidak beraktivitas dulu, dan hari ini kita rapat dengan Kabupaten Gunungkidul," papar Edy.

Sementara itu, Sekcam Gantiwarno, Sri Yuwana Haris Yulianta membenarkan talut tebing sudah dikerjakan penambang. Namun saat ini proses perbaikan belum selesai.

ADVERTISEMENT

"Kami cek Selasa tanggal 7 Februari kemarin talut sudah dibuat, fondasi dimulai tanggal 4 Februari. Penanganan darurat pembuatan saluran air juga mulai dilakukan," jelas Haris.

Dijelaskan Haris, aktivitas tambang saat ini tidak beroperasi. Namun ada aktivitas alat berat yang tengah membuat saluran air.

"Pihak tambang tidak terlihat, alat berat gerak tapi membuat saluran air darurat. Saluran permanen yang sebelumnya tertutup material sedang dibersihkan," lanjut Harus.

Dampak air hujan tanggal 2 Februari, terang Haris, menyebabkan longsor talut tebing menghantam dua rumah warga. Rumah dan kandang rusak.

"Kita bersama TNI Polri, TRC BPBD dan relawan mengamankan lokasi. Kita telepon direktur tambang dan kita minta untuk bertanggung jawab membangun kembali," kata Haris.

Selain talut, sebut Haris, masyarakat dan pemerintah Klaten meminta saluran dipulihkan. Sebab saat tertutupi material masuk jalan menghantam talut.

"Air hujan masuk jalan perbatasan, menghantam talut, talut tidak kuat menghantam rumah. Jadi masyarakat minta saluran dipulihkan," pungkas Haris.

Sebelumnya diberitakan, warga Desa Ngandong, Kecamatan Gantiwarno, Klaten, mendatangi lokasi tambang galian C yang terletak tepat di atas desa mereka. Warga menuding aktivitas tambang menjadi biang kerok longsor yang menimpa desa mereka.

Pantauan detikJateng di lokasi, Jumat (3/2) sekitar pukul 09.00 WIB, ketegangan terjadi saat semakin banyak warga berkumpul di lokasi. Sementara beberapa orang tampak mempersiapkan operasional alat berat.

"Kemarin di RT 15 longsor belum selesai. Ini tambang pindah ke sini, giliran RT 11 yang kena, kita minta dihentikan dulu," ucap Sugeng kepada detikJateng di lokasi, Jumat (3/2).




(aku/aku)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads