4 Tahun Kasus Tabrak Lari Flyover Manahan Masih Buram, Kini Suami Meninggal

Agil Trisetiawan Putra - detikJateng
Rabu, 08 Feb 2023 16:39 WIB
Keluarga korban tabrak lari di Flyover Manahan Solo menggelar ruwatan di bawah flyover Manahan 2020 silam (Foto: Bayu Ardi Isnanto)
Solo -

Kasus tabrak lari di flyover Manahan pada 1 Juli 2019 yang menewaskan Retnoning Tri hingga kini masih belum terungkap pelakunya. Empat tahun berlalu, kini suami Retnoning, Marthen Yalepele (53) meninggal tanpa tahu pelaku tabrak lari istrinya.

Peristiwa tabrakan nahas itu terjadi pada 1 Juli 2019 sekitar pukul 02.00 WIB silam. Saat itu korban tengah mengendarai sepeda dari arah barat.

Sesampainya di tikungan di atas flyover, muncul mobil dari arah berlawanan. Mobil yang belum diketahui pengemudinya itu berusaha mendahului motor yang ada di depannya, hingga keluar marka hingga menabrak Retnoning.

Pengendara mobil sempat berhenti. Namun bukannya bertanggung jawab, pengemudi mobil justru melarikan diri meninggalkan korban.

Kasus tabrak lari di flyover Manahan Solo terekam CCTV Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Solo. Rekaman video itu menampilkan detik-detik peristiwa tragis menimpa korban Retnoning.

Korban sempat dirawat di rumah sakit, sebelum menghembuskan nafas terakhir keesokan harinya. Diketahui, korban mengalami patah tulang paha kanan sebanyak enam bagian dan patah rahang kanan sehingga menyebabkan pendarahan.

Keluarga korban, dan sejumlah elemen masyarakat berusaha mendesak kepolisian untuk mengungkap kasus tabrak lari itu.

Pada 8 Juni 2021, Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) mengajukan praperadilan ke Pengadilan Negeri (PN) Solo. Dengan termohon Kapolresta Solo waktu itu, Kombes Ade Safri Simanjuntak, dan Dinas Perhubungan (Dishub) Solo.

Kasus itu telah ditangani Satlantas Polresta Solo. Namun, hingga saat ini belum ada titik terang sama sekali. Padahal, waktu itu Kasat Lantas yang dijabat oleh Kompol Busroni diberitakan telah mengetahui identitas penabrak korban.

Penasihat hukum keluarga korban, Arif Sahudi mengatakan, surat dan gugatan juga terus dilayangkan. Tujuannya agar kasus tersebut terus diperiksa hingga menemui titik terang.

"Sejak awal kita mengawal. Mengirim surat, gugatan untuk mengingatkan kembali. Mungkin kita akan ajukan lagi. Kita ikut prihatin biar sampai ke Pak Mahfud MD, jika ada perkara tapi belum ada penyelesaia," kata kata Arif saat dihubungi awak media, Rabu (8/2/2023).

Namun hingga kini, pelaku tabrak lari itu masih buram. Bahkan, 4 tahun setelah kejadian itu, suami korban, Marthen Yalepele (53) meninggal dunia akibat terlibat kecelakaan di jalan tol KM 319+500 Desa Cibuyuk, Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Pemalang, pagi tadi sekitar pukul 01.00 WIB.

Selengkapnya di halaman berikut.




(ams/aku)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork