Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menargetkan wilayahnya bebas kawasan kumuh pada tahun 2026. Gibran mengatakan penanganan kawasan kumuh itu akan menggunakan dana corporate social responsibility (CSR).
"Tahun 2025 sampai 2026 insyaallah kawasan kumuh habis (di Solo)," kata Gibran di Semanggi Utara, Selasa (7/2/2023).
Gibran menggandeng Shopee untuk menangani kawasan kumuh itu. Selain menggunakan CSR, dirinya juga akan menggunakan dana hibah dari Uni Emirat Arab (UEA).
"Semua Shopee, kita nunggu yang dari Abu Dhabi cair juga, hibahnya prioritas untuk perumahan kumuh, Mojo, Semanggi, Sangkrah, dan lain-lain. Lahannya masih banyak," ujarnya.
Untuk pembangunan rumah tak layak huni di Semanggi Utara menelan anggaran hingga Rp 29,6 miliar. Dengan rincian satu unit rumah menelan anggaran Rp 72 juta dan sisanya untuk sisanya untuk jalan, drainase dan ruang terbuka.
Sementara itu Direktur Eksekutif Shopee Indonesia Handhika Jahja mengungkapkan alasannya mau bekerja sama dengan Pemkot Solo. Menurutnya, Shopee mempunyai program untuk bisa melayani Indonesia.
"Kita punya program untuk gimana kita bantu Indonesia kita bisa melayani mereka dengan teknologi tapi sebelum teknologi merasa ada basic yang perlu dipenuhi juga beberapa project kita, salah satunya pengentasan kawasan kumuh," jelasnya.
Dirinya mengaku sudah satu tahun pembangunan untuk rumah tidak layak huni tersebut. "Kita yang bantu untuk membangun dari Pemkot Solo Mas Gibran yang memberi izin kita jadi setelah selesai langsung kita serahkan," ucapnya.
(aku/dil)