Penebangan pohon di SMA Negeri 1 Semarang untuk mengantisipasi bencana dihentikan setelah diprotes dari alumni. Pagi tadi satu pohon trembesi besar di sekolah itu tumbang ketika sebagian siswa mengikuti pelajaran olahraga di lapangan.
Berkaitan dengan tumbangnya pohon trembesi tadi pagi, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah berkoordinasi dengan SMA Negeri 1 Semarang dan pihak terkait lainnya untuk menangani pohon lain yang berpotensi tumbang.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah, Uswatun Hasanah sudah ke SMAN 1 Semarang untuk mengecek kabar tumbangnya pohon trembesi berusia lebih dari 50 tahun itu.
"Saya tadi bersama kepala cabang dinas, juga kebetulan bareng bersama ketua komite, pengurus komite dan Kasi SMA. Kita ditemui kepala sekolah, waka sapras dan kurikulum," kata Uswatun kepada wartawan via WhatsApp, Jumat (3/2/2023).
"Saya juga mengamati sampai detail ke pohon yang tumbang itu, di mana pohon itu sudah rapuh dan sangat membahayakan," imbuhnya.
Uswatun lalu melapor ke Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Hasilnya, Ganjar meminta ada penanganan berupa pemotongan dahan atau pohon yang membahayakan. Koordinasi dengan dinas terkait juga dilakukan untuk mengetahui mana saja pohon yang harus ditebang.
"Saran beliau (Ganjar) segera dilakukan pemangkasan, kemudian beliau juga menegaskan segera gitu, karena saya kirim videonya juga. Pak Gubernur juga mengkhawatirkan keselamatan. Tapi nanti kita cek lagi mana yang tidak mengkhawatirkan dan mana yang mengkhawatirkan, karena keselamatan itu yang pertama," jelas Uswatun.
Pihak sekolah juga diminta segera membuat surat permohonan kepada Gubernur dan juga ditembuskan ke Dinas Perumahan dan kawasan Permukiman Kota Semarang yang menaungi soal penebangan pohon.
"Selanjutnya saya koordinasi dengan kepala sekolah, kepala cabang dinas dan komite yang hadir, bapak ibu pengurus, stakeholder SMAN 1 Semarang, untuk segera menindaklanjuti. Kita langsung bersurat ke Gubernur kemudian untuk CC-nya ke Disperkim terkait bagaimana pemangkasan ranting-ranting pohon tersebut seperti apa, sekaligus melakukan analisa," ujarnya.
Untuk diketahui, pihak SMAN 1 Semarang sebelumnya sudah melakukan penebangan pohon termasuk beberapa pohon besar karena sudah kejadian dahan patah menimpa mobil dan pagar. Selain itu ada juga surat permohonan dari warga sekitar untuk mengantisipasi hal itu.
Penebangan pohon itu ternyata mendapat protes dari para Alumni SMAN 1 Semarang. Senin (30/1) lalu telah diadakan pertemuan antara pihak sekolah dengan alumni yang keputusannya yakni menghentikan penebangan.
Selengkapnya di halaman selanjutnya.
(dil/apl)