Beredar kabar percobaan penculikan anak di Ampel, Boyolali. Polres Boyolali turun melakukan penyelidikan.
Kabar percobaan penculikan anak itu beredar di aplikasi pesan. Disebutkan peristiwa itu terjadi di kompleks Masjid Al Kahfi, Dukuh Bakalan, Desa Tanduk, Kecamatan Ampel, Rabu (1/2) sore.
Peristiwa itu dialami tiga anak yang hendak mengikuti TPA di masjid tersebut. Sore hari itu kegiatan TPA tengah diliburkan, tapi tiga anak itu datang. Ketiga anak tersebut kemudian berada di teras masjid menunggu jemputan orang tuanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sekitar pukul 17.00 WIB, ada sebuah mobil berwarna hitam berhenti di seberang masjid. Lalu, turun seorang lelaki dengan membawa payung dan masuk ke halaman masjid.
Pria tersebut mengajak anak-anak untuk ikut dengan mengiming-iming dibelikan mi ayam. Satu anak sempat menghampiri dan kemudian tangannya ditarik orang tak dikenal itu. Sedangkan dua anak lainnya lari ke masuk ke rumah warga. Anak yang dipegang tangannya bisa lepas lalu lari ke rumah warga tersebut.
Kapolres Boyolali, AKBP Petrus Silalahi membenarkan adanya peristiwa seperti kabar yang beredar soal percobaan penculikan anak tersebut.
"Calon korban berteriak dan melakukan perlawanan sehingga upaya penculikan gagal. Peristiwa ini masih kami dalami dan kami sangat serius menangani jika ada pemberitaan yang sangat meresahkan masyarakat seperti ini," kata Petrus dalam keterangan pers, Kamis (2/2/2023).
Petrus menjelaskan pihak kepolisian menggandeng seluruh potensi yang ada di masyarakat untuk selalu waspada dan berhati-hati. Pihaknya mengimbau agar masyarakat lebih bijak menggunakan media sosial menanggapi isu seperti ini agar tidak terjadi keresahan terhadap masyarakat.
Termasuk juga akan menggandeng pihak Kominfo Boyolali terhadap berita-berita di medsos yang belum jelas kebenarannya.
Terkait dengan kejadian di Ampel, kepolisian sudah mengambil tindakan dan memberikan sosialisasi kepada masyarakat dengan melibatkan seluruh unsur pemerintah, RT, RW, kades, tokoh agama, tokoh masyarakat, serta ormas. Untuk selalu waspada terhadap orang yang tidak dikenal yang datang ke lingkungan masing-masing dan jika terdapat orang mencurigakan segera menghubungi kantor kepolisian terdekat, atau bisa melalui bhabinkamtibmas.
Petrus menambahkan, masyarakat diminta untuk tidak main hakim sendiri. Pihaknya juga mengimbau kepada orang tua untuk dapat mengawasi dan berada di dekat anaknya. Pihak sekolah maupun tempat pembelajaran anak diharapkan untuk selalu mengawasi muridnya dan selalu berkomunikasi dengan orang tua murid jika pembelajaran telah selesai maupun dibatalkan.
"Saya sudah memerintahkan jajaran Polres Boyolali untuk meningkatkan kegiatan rutin patroli guna upaya pencegahan terjadinya peristiwa serupa," tegasnya.
Petrus mengimbau agar masyarakat tidak perlu resah dan khawatir tentang peristiwa tersebut. Pihaknya menjamin wilayah Boyolali aman, nyaman, dan tenteram.
(rih/rih)