Alasan Alumni Somasi Penebangan Puluhan Pohon SMAN 1 Semarang

Alasan Alumni Somasi Penebangan Puluhan Pohon SMAN 1 Semarang

Tim detikJateng - detikJateng
Selasa, 31 Jan 2023 08:35 WIB
Pohon-pohon tua di SMAN 1 Semarang ditebang, alumni protes. Foto diambil Senin (30/1/2023).
Pohon-pohon tua di SMAN 1 Semarang ditebang, alumni protes. Foto diambil Senin (30/1/2023). (Foto: Angling Adhitya Purbaya/detikJateng)
Semarang -

Alumni SMA Negeri 1 Semarang, Aljiro atau Alumni Siji Loro, protes kepada kepala sekolah karena penebangan pohon berusia puluhan tahun di lingkungan sekolahan tersebut. Alumni menyoroti keberadaan pohon yang berada di kawasan cagar budaya serta memiliki nilai sejarah bagi para alumni.

"Seharusnya dari pihak sekolah mempertimbangkan pohon cagar budaya ini layak ditebang apa tidak, sehingga tidak terjadi miskomunikasi dari pihak sekolah dan alumni. Meskipun pohon ini berada di lingkungan SMA Negeri 1 tapi pohon ini masuk dalam wilayah cagar budaya," kata Dewan Penasihat Aljiro Alumni Tahun 1969, Farid Widodo, Senin (30/1/2023).

Alumni Aljiro Tahun 1983, Nunus Aryo juga menegaskan pohon tersebut usianya sudah lebih dari 50 tahun bahkan mungkin ratusan tahun. Jika dikomunikasikan dengan benar, seharusnya ada antisipasi bahaya tanpa harus menebang habis pohon.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita punya HSE (Health, Safety, and Environment) atau K3 (keselamatan dan kesehatan kerja), jalankan. Misal sebelum musim hujan ranting dipapas. Ini berapa miliar kalau dijual, jangan harganya ya, ini lihat umurnya," jelas Nunus.

Nunus mengatakan upaya hukum terkait kasus ini menjadi pilihan karena nilai histori pohon-pohon tersebut. Meski begitu, dia tak menutup kemungkinan kasus ini diselesaikan kekeluargaan.

ADVERTISEMENT

"Di balik apa-apa kita nggak tahu ada maksud tersembunyi atau apa. Bisa pasal berlapis di antaranya mengenai heritage, kemudian mengenai prosedur penebangan yang keliru," jelasnya.

Sebelumnya diberitakan, Aljiro atau Alumni Siji Loro (karena dulu SMAN 1 dan 2 Semarang menjadi satu,red) yang diketuai oleh Mayjen TNI (Purn) Hendardji Soepandji melayangkan somasi pada 27 Januari 2023 lalu. Dalam surat somasi tersebut disebutkan jumlah dan jenis pohon yang sudah ditebang yaitu trembesi besar 3 pohon, mahoni 5 pohon, jati 3 pohon, ketapang 7 pohon, mangga 1 pohon, dan glodog 4 pohon.

Mediasi terkait kasus penebangan pohon di SMAN 1 Semarang itu digelar, Senin (30/1) kemarin. Pihak sekolah mengatakan penebangan ini dilakukan karena patahnya ranting pohon menimpa kendaraan maupun rumah warga. Selain itu ada permintaan warga terkait pohon yang rawan tumbang.

"Ada lagi kena pagar sekolah dan mobil, kebetulan punya alumni. Kemudian kami berpikir dilakukan pemotongan ranting supaya tidak menimbulkan bencana berikutnya," kata Kepala SMAN 1 Semarang, Kusno dalam sambutannya sembari memperlihatkan foto ranting menimpa mobil di layar.

Kusno menjelaskan penebangan pohon-pohon tua itu juga dilaporkan ke Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah. Menurutnya setelah ditebang maka lapangan di sekitarnya akan dimaksimalkan dan juga bakal dilakukan reboisasi.

Usai audiensi, Kusno mengatakan pihaknya berupaya menyelesaikan masalah ini secara kekeluargaan.

Ikuti berita lainnya dari detikJateng di Google News.




(aku/sip)


Hide Ads