Ornamen di kubah Masjid Raya Sheikh Zayed Al Nahyan, Gilingan, Banjarsari, Solo, patah akibat hujan disertai angin kencang, Minggu (29/1) kemarin. Saat ini, ornamen berbentuk bulan sabit itu tampak menggelantung.
Kepala Kementerian Agama Kota Solo, Hidayat Maskur, membenarkan kejadian tersebut. Pihaknya juga sudah melakukan pengecekan.
"Iya betul (patah), kami sudah cek itu patah karena hujan kemarin deras dan angin," kata Hidayat dihubungi wartawan, Senin (30/1/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hidayat menyebut kerusakan itu diperbaiki oleh pihak kontraktor agar dikembalikan seperti semula. Menurutnya, saat ini masih dalam tahap menyusun bahan.
"Dari kontraktor mungkin hari ini akan diperbaiki, masih nunggu. Karena kalau hujan tidak berani naik, ini baru nyusun bahan. Nanti akan diperbaiki," ujarnya.
Hidayat mengatakan untuk perbaikan ornamen dari kubah membutuhkan waktu yang lama. Mengingat letaknya yang berada di atas dan harus diganti ornamennya.
"Ya butuh (waktu) lama karena tempatnya di atas, ganti ornamen. Tidak menimbulkan kebocoran, tidak ada masalah," ungkapnya.
Lebih lanjut, Hidayat mengatakan akan melakukan evaluasi. Bahkan dirinya meminta untuk memasang ornamen dengan bahan yang lebih tebal.
"Ibaratnya kayak ditancepke, itu kan tembaga kosong. Nanti di evaluasi karena tempatnya di atas memang sulit masangnya. Kalau pekerjaannya mungkin cepat tapi masangnya yang lama. Saya tadi minta untuk dipasangkan yang lebih tebal atau dikasih apa," kata dia.
"Biar sekalian dibuat yang memang bagus, tahan angin, dan tahan hujan. Seperti inikan kalau sudah diserahkan malah jadi bingung," ucapnya.
Sementara itu, Hidayat juga mengatakan masih ada beberapa perbaikan di masjid hadiah pemerintah UEA itu. Masih ada perbaikan di bagian pada marmer yang belum rapi.
"Sebagian marmer di dalam masih belum rapi masih dirapikan. Kemudian ada pengecatan ulang banyak tempat yang dicat ulang. Masih banyak untuk pengecatan ulang," pungkasnya.
(aku/sip)