Debit Sungai Gelis Lereng Pegunungan Muria tepatnya Desa Rahtawu Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus, meningkat tajam hingga meluap menjadi banjir bandang. Video peristiwa tersebut pun ramai di media sosial.
Hal ini seperti video yang diunggah akun instagram @kudusviral. Pada video berdurasi 27 detik memperlihatkan kondisi Sungai Gelis yang ada di Lereng Muria. Debit air begitu deras dan air berwarna cokelat.
Sebuah gazebo yang ada di pinggir sungai terbawa banjir di sungai. "Info Kali Gelis Rahtawu," tulisnya seperti dilihat detikJateng, Rabu (25/1/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepala Desa Rahtawu, Didik Aryadi membenarkan video luapan Sungai Gelis yang viral di media sosial. Menurutnya kejadian banjir di sungai sering terjadi.
Warga pun menganggapnya hal biasa. Sebab kejadian itu kerap terjadi saat hujan lebat turun selama lebih dari satu jam.
"Iya benar, saat ini hujan deras, terkait video yang beredar malah sebagian warga tidak tahu, karena sudah biasa kalau hujan 1 jam lebih pasti seperti itu," kata Didik kepada detikJateng lewat pesan singkat, Rabu (25/1/2023).
"Biasanya nanti tenggang 3 jam sudah normal," Didik melanjutkan.
Menurutnya tidak ada dampak kerusakan berat akibat banjir bandang di Sungai Gelis. Hanya kata dia ada pohon tumbang yang melintang di jalan. Warga bersama relawan tengah bergotong-royong menyingkirkan pohon tumbang tersebut.
"Hanya pohon tumbang mengenai tiang listrik roboh melintang di jalan," jelasnya.
Selengkapnya baca halaman berikutnya
Terpisah Ketua Daerah Aliran Sungai Muria, Hendi Hendro mengatakan ada beberapa faktor menyebabkan debit sungai deras dan terjadi banjir bandang. Pertama karena curah hujan tinggi. Kedua disebabkan karena kondisi tanaman di Pegunungan Muria yang mulai berkurang.
"Artinya faktor banyak, curah hujan dan vegetasi tutupan kurang. Air terserap sedikit, air itu berubah permukaan atau air limpasan, jadi ada dua penyebab itu," terang Hendi.
Hendi menyarankan agar kedepan jangka panjang ada penanaman pohon di Pegunungan Muria. Sedangkan jangka pendek perlu untuk membuat terasering hingga embung di atas Pegunungan Muria.
"Jangka panjang tanam pohon, jangka pendek membuat situs atau tempat penahan air, seperti embung di atas, sebelum masuk ke sungai ditahan dulu," kata Hendi.
Sementara itu banjir besar di Sungai Gelis juga terjadi di Desa Tempur Kecamatan Keling, Jepara. Banjir dikarenakan curah hujan tinggi.
Carik Desa Tempur, Jepara, Mahfud membenarkan adanya banjir di sungai Gelis di Tempur. Menurutnya tidak ada laporan kerusakan berat akibat banjir di sungai tersebut. Mahfud menyebutkan banjir di sungai sudah mereda.
"Sampai saat ini masih aman, belum ada laporan kejadian dari masing-masing korlap, akses jalan utama masih aman, lampu nyala, Alhamdulillah," kata Mahfud kepada detikJateng lewat pesan singkat malam ini.