Kasus Foto Bokong Wanita Viral, TN Gunung Halimun Salak Ungkap Pelakunya

Kasus Foto Bokong Wanita Viral, TN Gunung Halimun Salak Ungkap Pelakunya

Tim detikNews - detikJateng
Selasa, 24 Jan 2023 14:40 WIB
Kantor Pengelolaan TNGHS Wilayah III Sukabumi
Kantor Pengelolaan TNGHS Wilayah III Sukabumi. Foto: Syahdan Alamsyah/detikJabar
Solo -

Kabar dugaan pelecehan seksual dengan memfoto bokong pengunjung wanita di kawasan Kawah Ratu, Gunung Salak, Bogor, Jawa Barat (Jabar), beredar di media sosial. Menurut Kepala Resort Salak II Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS), Sukirman, terduga pelaku bukanlah petugas TNGHS.

Dilansir detikNews, kabar soal dugaan pelecehan seksual, foto terduga pelaku, dan video debatnya dengan sejumlah rekan-rekan pelaku diunggah di akun Instagram @irenedea.f.

"!! HATI-HATI PELAKU KEJAHATAN S*KSUAL !! Pada tanggal 22 Januari 2023 telah terjadi S*exual Harassmen* yang dilakukan oleh seorang oknum kepada saya sendiri dan adik-adik saya. Kejadian bertempat di Kawah Ratu Taman Nasional Gunung Halimun Salak jalur Pasir Reungit, Gunung Bunder, Bogor," tulis @irenedea.f, seperti dilihat detikcom pada Selasa (24/1/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pelaku memfoto korban, yang difokuskan pada bagian belakang tubuh (bokon*) korban. Setelah dicek handphone pelaku, ternyata ada puluhan, mungkin bahkan ratusan foto-foto sejenis ke korban perempuan/pengunjung lainnya. Pelaku sudah bekerja selama sekitar 4 tahun di Taman Nasional tersebut. Saat ini proses penyelidikan masih berlanjut dan sudah dibantu Kares Pasir Reungit dan petinggi lainnya," imbuh keterangan @irenedea.f dalam unggahannya.

Kepala Resort Salak II TNGHS Sukirman pun angkat bicara mengenai dugaan oknum petugas taman nasional yang disebut memfoto bokong pengunjung wanita.

ADVERTISEMENT

Sukirman mengatakan terduga pelaku pelecehan seksual itu merupakan masyarakat sekitar. Namun, dia memang menjadi pengelola objek wisata itu.

"Saya juga baca, kalo saya lihat ya, di postingan medsos itu (disebut) petugas taman nasional, padahal itu bukan. Itu masyarakat setempat yang memang sebagai pengelola objek wisata," kata Sukirman kepada wartawan, Selasa (24/1/2023), dikutip dari detikNews.

Meski belum bisa memastikan apakah peristiwa itu benar atau tidak, Sukirman menyatakan pihaknya akan terus memberikan edukasi kepada para petugas akibat kejadian itu.

"Kita udah sampaikan, kita lakukan pembinaan, termasuk dulu ada pemberitaan tenda bergoyang di lokasi kita, kita lakukan pembinaan juga ke pengelola. Sekarang ada kejadian lagi, ya kita lakukan upaya-upaya, walaupun upaya dan pembinaan arahan kita kepada pengelola sudah sering kita sampaikan," ujarnya.




(dil/ams)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads