Sejumlah siswa SDN 1 Kebonsawahan di Kecamatan Juwana, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, terpaksa belajar di parkiran motor. Sebab lima ruang kelas sekolahnya rusak parah.
Pantauan detikJateng di lokasi, Selasa (24/1), siswa kelas 3 dan 6 tampak belajar di tempat parkiran motor di lingkungan sekolah.
Kondisi tersebut tak lepas dari rusaknya lima ruangan termasuk ruang gurunya. Atap bangunan SD tersebut banyak yang jebol. Jika tetap beraktivitas di dalam ruangan, mereka khawatir atapnya ambrol sewaktu-waktu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski demikian, para siswa terlihat tetap bersemangat mengikuti pelajaran. Salah satu siswa kelas 6, Lintang, mengatakan bangunan sekolahnya rusak sejak dua tahun ini. Dia mengaku sedih karena harus belajar di luar kelas.
"Tidak nyaman, tidak mendapatkan ruang, suara bising di luar. Harapannya agar segera dibangun," kata siswa itu kepada detikJateng, Selasa (24/1/2023).
![]() |
Kepala SDN 1 Kebonsawahan, Jani Sumito mengatakan rusaknya bangunan sekolah diketahui sejak akhir 2021. Dia mengatakan saat itu musim hujan, akibatnya lima ruang kelas bocor.
Pihak sekolah telah memasang bambu untuk menopang atap yang berlubang. Siswa yang ruang kelasnya rusak sementara dialihkan belajar di luar kelas.
"Saya masuk ke sini Februari 2021, dalam perjalanan kami belum tahu kondisi sesungguhnya. Setelah akhir tahun musim penghujan, saya tahu lima ruang di SD kami terutama sekolah induk yang termasuk bangunan lama (mengalami kerusakan)," kata Jani saat ditemui di lokasi pagi ini.
"Ada lima bangunan ruang kelas yang kondisinya mengkhawatirkan sejak tahun akhir 2021," dia melanjutkan.
Akibat rusaknya lima ruangan, siswa kelas 3 dan 6 belajar di parkiran. Siswa kelas 5 dialihkan ke ruang komputer. Sedangkan ruang guru dialihkan ke ruang perpustakaan. Total ada 193 siswa di SDN 1 Kebonsawahan.
"Kami rekan guru beserta murid tidak berani masuk ke dalam kelas. Total lima ruang kelas rusak berat, (semoga) segera ditangani," ujar Jani.
Jani melanjutkan, pihak sekolah telah melapor ke Dinas Pendidikan Kabupaten Pati. Bupati Pati, kata dia, juga sempat meninjau langsung kondisi sekolahnya.
"Kami berusaha minta bantuan melalui Dapodik, dalam perjalanan tidak ada respons dari pemerintah pusat. Kami membuat proposal ke dinas itu juga tidak ada respons," tutur Jani.
"Kami berharap cepat untuk direhab, terutama lima bangunan kelas," pungkasnya.
(dil/sip)