Unggahan dengan materi hinaan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) marak beredar di media sosial beberapa waktu belakangan. Anak sulung Jokowi, Gibran Rakabuming, menyebut keluarganya sudah terbiasa menghadapi hinaan itu.
Ditemui di Balai Kota Solo, Gibran mengaku santai atas hinaan terhadap ayahnya. Sebab, hinaan itu sudah cukup sering terjadi.
"Santai wae to, kawit ndek mbiyen ana, sing gambar stupa candi, gambar firaun (santai aja to, dari dulu ada yang menghina, gambar stupa candi, gambar firaun)," katanya, Rabu (18/1/2023).
Gibran juga enggan ambil pusing dengan hinaan itu. Bahkan, pria yang kini menjabat Wali Kota Solo itu menduga ada dana yang sudah cair yang terkait dengan maraknya penghinaan tersebut.
"Ketoke danane wis cair, danane cair gerak maneh (sepertinya dananya sudah cair, dananya cair gerak lagi)," ungkapnya.
Beberapa waktu lalu, Mantan Menpora Roy Suryo divonis 9 bulan penjara dalam kasus meme stupa Borobudur. Roy Suryo dinyatakan bersalah telah menyebarkan informasi yang bertujuan menyebarkan rasa kebencian atau permusuhan individu berdasarkan suku, ras, agama, dan antargolongan (SARA).
Vonis itu terkait dengan unggahan meme stupa Candi Borobudur yang diedit sehingga menjadi menyerupai wajah Jokowi.
Baru-baru ini juga heboh unggahan seorang pegawai Universitas Informatika dan Bisnis Indonesia (UNIBI) Deni Lugina yang menghina Jokowi. Dalam tangkapan layar yang beredar, akun Twitter @Loegie pada 12 Januari kemarin membalas postingan akun @BosPurwa yang mengunggah video Jokowi saat menghadiri HUT ke-50 PDIP.
Pada postingannya, @Loegie menulis kalimat 'JADI PENGEN NIMPUK BIBIRNYA PAKE BATAKO' yang disertai emot tertawa.
Simak Video "Gibran Risi Warga Solo Ramai Permasalahan di Medsos Tapi Ogah Melapor"
[Gambas:Video 20detik]
(ahr/dil)