Begini Respons Gibran soal Peluang Peroleh Dukungan NU di Pilgub

Solo -

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka memberikan respons mengenai peluang memperoleh dukungan dari kalangan Nahdlatul Ulama (NU) untuk maju dalam pemilihan gubernur. Peluang tersebut dikatakan oleh Wakil Ketua PBNU Nusron Wahid.

Saat ditemui, Gibran mengaku saat ini masih fokus menjadi tuan rumah kegiatan Pekan Olahraga dan Seni (Porseni) NU yang digelar di Kota Solo.

"Porseni kok nganti (sampai) cagub," kata Gibran Rakabuming saat ditemui di Balai Kota Solo, Senin (16/1/2023).

Menurut Gibran, dia sudah lama dekat dengan kalangan nahdliyin. Bahkan, rumah eyangnya juga sering digunakan untuk pengajian para nahdliyin.

"Kan wis kenal kabeh (sudah kenal semua), grupnya ibu-ibu NU, wis (sudah) kenal suwe (lama). Yang jelas ibu-ibu yang tadi Muslimat, Fatayat kan dari dulu ngaji di rumah eyang ya ada, di posko ya hampir tiap hari ada, mendoakan," jelasnya.

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum (Waketum) PBNU Nusron Wahid bicara mengenai peluang mendukung kepada Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming sebagai Calon Gubernur Jawa Tengah dalam Pilgub 2024.

Nusron tidak mengungkapkan secara gamblang apakah NU mendukung Gibran maju Cagub Jateng. Nusron mengatakan bahwasannya warga Nahdlatul Ulama (NU) akan memilih pemimpin yang dekat dengan NU.

"Ini kan berproses ya kalau Mas Wali Kota (Gibran) mempunyai kompetensi. Kalau orang NU itu gampang akan memilih siapa yang merasa dekat dengan beliau dan merasa dirinya dekat dengan warga NU," kata Nusron di Puro Mangkunegaran, Minggu (15/1).

Nusron mengungkapkan, jika Gibran bersosialisasi dan berkomunikasi baik dengan NU tidak menutup kemungkinan akan mendapat dukungan dari warga NU.

"Ya kalau memang Mas Wali terus bersosialisasi dengan baik bisa berkomunikasi dengan baik, kemudian bisa mengambil hati warga NU dengan baik. Kita pasti memilih siapa yang mempunyai unsur kedekatan," tuturnya.

Namun, jika secara organisasi, Nusron mengaku dukung-mendukung bukan ranah NU. Sebab, NU bukan partai politik melainkan organisasi masyarakat.

"Kalau secara organisasi NU mendukung pasti nggak. NU, Muhammadiyah, itu nggak mungkin mendukung calon-calon," jelasnya.