Ekonomi Terimbas Pandemi, Imlek di Lasem Akan Digelar Sederhana

Ekonomi Terimbas Pandemi, Imlek di Lasem Akan Digelar Sederhana

Mukhamad Fadlil - detikJateng
Jumat, 13 Jan 2023 22:13 WIB
Kondisi kelenteng di Lasem, Rembang, relatif sepi jelang tahun baru Imlek 2023, Jumat (13/1/2023).
(Kondisi kelenteng di Lasem, Rembang, relatif sepi jelang tahun baru Imlek 2023, Jumat (13/1/2023). Foto: Mukhamad Fadlil/detikJateng)
Rembang -

Geliat warga Tionghoa di Lasem, Rembang, Jawa Tengah, relatif sepi menjelang perayaan tahun baru Imlek 2023. Kondisi ekonomi warga yang tengah terdampak pandemi, membuat Imlek tahun ini dirayakan sederhana.

Pantauan detikJateng, Jumat (13/1/2023) sore, di tiga permukiman Tionghoa di Lasem terlihat sepi, tak ada kegiatan gotong-royong warga untuk membuat lampu hias lampion seperti pada umumnya.

Tiga permukiman Tionghoa di Lasem itu berada di sekitar Kelenteng Cu An Kiong di Desa Soditan. Lalu di sekitar Kelenteng Poo An Bio di Desa Karangturi dan Kelenteng Gie Yong Bio di Desa Babagan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di ketiga kelenteng itu juga masih tampak sepi kegiatan menyambut perayaan Imlek. Hanya terlihat beberapa penjaga yang sedang duduk menunggui kelenteng. Seperti di Kelenteng Cu An Kiong dan Poo An Bio.

Sementara di Kelenteng Gie Yong Bio hanya ada seorang warga yang tengah sedang melipat 'uang' kertas sembahyang yakni salah satu media untuk sembahyang umat Konghucu.

ADVERTISEMENT
Kondisi kelenteng di Lasem, Rembang, relatif sepi jelang tahun baru Imlek 2023, Jumat (13/1/2023).Kondisi kelenteng di Lasem, Rembang, relatif sepi jelang tahun baru Imlek 2023, Jumat (13/1/2023). Foto: Mukhamad Fadlil/detikJateng

Salah satu tokoh Tionghoa di Lasem Rudi Hartono menerangkan perayaan imlek di tempatnya tahun ini memang digelar dengan cukup sederhana.

Untuk menyambut perayaan Hari Imlek, hingga hari ini warga Tionghoa di Lasem hanya melakukan kegiatan bersih-bersih di tiga lokasi kelenteng yang berbeda. Yakni di Kelenteng Cu An Kiong, Poo An Bio dan Kelenteng Gie Yong Bio.

"Ya kita hanya sederhana. Ya hanya persiapan bersih-bersih gitu aja, tiga kelenteng itu kita bersih-bersih. Imlek itu kan tanggal 21, itu ada sembahyang sekitar jam 10 (malam) di tiga kelenteng," kata Rudi saat dihubungi detikJateng.

Rudi mengungkapkan, hal ini berkaitan dengan kondisi ekonomi warga yang tak sebaik seperti pada tahun-tahun sebelumnya. "Menyangkut ekonomi nggak sebaik kemarin-kemarin. Kalau merayakan ya merayakan, tapi ya sederhana," tutur Rudi.

Lebih lanjut Rudi menambahkan, bahkan untuk kegiatan puncak perayaan Imlek, agendanya hanya makan dan berdoa bersama yang dipusatkan di Kelenteng Cu An Kiong.

"(Acaranya) Ya hanya sederhana sebenarnya, ndak ada yang gimana. Hanya makan malam jam tujuh dipusatkan di Kelenteng Cu An Kiong, nanti ditutup barongsai tapi itu belum pasti. Masih nunggu. Nanti sebelumnya tanggal 29 ada sembahyang Tuhan Allah, di Kelenteng Cu An Kiong juga," pungkasnya.




(aku/ahr)


Hide Ads