Rian Mahendra mengaku ingin mandiri setelah dipecat dari perusahaan otobus (PO) Haryanto. Dia tak mau kembali bekerja di perusahaan milik ayahnya itu. Alasannya, surat pemecatan dirinya yang disebar itu membuat Rian seakan sudah tak ada harganya.
"Kalau dulu beliau nggak ngambil keputusan nyebarin surat pemecatanku ke pengusaha, ke publik dan media sosial, mungkin ada kesempatan untuk kembali ke sana (PO Haryanto)," kata Rian Mahendra saat ditemui detikOto di Solo, Jawa Tengah, belum lama ini.
"Tapi kalau itu sudah dilakukan, berarti kan 'bumerang' yang beliau lempar sendiri. Pernyataan itu seakan saya sudah tidak ada harganya lagi," imbuh Rian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dilansir detikOto, Rian secara tak langsung menyatakan keputusan ayahnya, Haji Haryanto, menyebar surat pemecatannya itu telah melukai hatinya.
"Kalau orang lain melihat saya kembali ke sana, gimana ya... laki-laki itu boleh dibunuh tapi pantang dihina. Jadi harga diri saya kepakai. Jadi penyataan 'saya tidak akan pernah kembali' keluar karena memang itu yang dimau beliau," ujar Rian.
Meski demikian, Rian memastikan tetap menjaga hubungan baik dengan keluarga, termasuk Haji Haryanto.
"Untuk ke depannya, kalau harapan saya dalam lingkup keluarga sampai sekarang tetap baik. Tapi kalau untuk kembali ke perusahaan (PO Haryanto), saya tipikal orang yang cepat move on," kata Rian.
Diberitakan sebelumnya, Rian Mahendra sudah 19 tahun bekerja di PO Haryanto. Selama itu dia mengaku telah membuka banyak rute baru dan memperluas jaringan agen.
Meski telah dipecat oleh pemilik PO Haryanto yang merupakan ayah kandungnya sendiri, Rian mengaku tegar dan tak sakit hati. Dia hanya menegaskan tak akan kembali ke PO Haryanto.
Seperti sederet pernyataannya di atas, alasan Rian tak mau kembali bekerja di PO Haryanto karena surat pemecatannya telah disebar ke perusahaan-perusahaan bus lain termasuk ke khalayak ramai.
(dil/rih)