Dinar Indah Banjir, Pemkot Semarang Buru Pengembang yang 'Hilang' Sejak 2013

Dinar Indah Banjir, Pemkot Semarang Buru Pengembang yang 'Hilang' Sejak 2013

Angling Adhitya Purbaya - detikJateng
Kamis, 12 Jan 2023 11:35 WIB
Foto udara kondisi banjir bandang yang melanda Perumahan Dinar Indah, Kelurahan Meteseh, Kecamatan Tembalang, Semarang, Jawa Tengah, Jumat (6/1/2023). Banjir bandang yang mencapai 2,5 meter itu menyebabkan satu korban jiwa dan sekitar 45 kepala keluarga di perumahan tersebut mengungsi akibat luapan Sungai Babon-Pengkol yang tak mampu menampung debit air hujan berintensitas tinggi pada Jumat (6/1) sejak pukul 13:00 WIB serta adanya tanggul yang jebol pada pukul sekitar 15:30 WIB. ANTARA FOTO/Aji Styawan/aww.
Foto udara kondisi banjir bandang yang melanda Perumahan Dinar Indah, Meteseh, Tembalang, Semarang, Jumat (6/1/2023). (Foto: Antara Foto/Aji Styawan)
Semarang -

Pemerintah Kota Semarang berharap pengembang dari perumahan Dinar Indah Semarang yang pekan lalu diterjang banjir bandang agar ditemukan. Hal itu karena berkaitan dengan nasib penduduk yang tinggal di sana.

Pengembang perumahan Dinar Indah itu belum diketahui keberadaannya hingga sekarang. Plt Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu (Ita), mengatakan lokasi perumahan itu sudah beberapa kali banjir dan pada Jumat (6/1) lalu menjadi yang terbesar karena tanggul jebol sepanjang 20 meter.

"Kemudian yang kalau masalah Dinar Indah ini kan sudah jadi problem bertahun-tahun dari mulai 2019, 2021, dan 2023 ini kan yang paling besar kerugiannya. Jadi mau tidak mau, suka tidak suka warga harus pindah," kata Ita dalam keterangan yang dikutip detikJateng, Kamis (12/1/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terkait relokasi tersebut harus dilakukan karena daerah perumahan Dinar Indah RT 6 RW 26 Kelurahan Meteseh memang beresiko karena berada di pinggir aliran sungai Babon tepat di belokan sungai atau biasa disebut Sungai Pengkol.

"Tapi jelas upaya pemindahan ini tidak bisa cepat, karena kita harus menginventarisir dulu, mendata kebutuhan yang ada, dan mencari dulu pengembang perumahan Dinar Indah ada di mana. Karena ini berbeda treatmennya. Lha ini kami sedang melakukan rapat koordinasi," lanjutnya.

ADVERTISEMENT

Salah satu warga, Seno mebenarkan pengembang perumahan sudah tidak terlihat batang hidungnya sejak banjir pertama sekitar tahun 2013. Untuk banjir terparah memang terjadi tahun ini karena tanggul jebol.

"Sudah tidak pernah ketemu sama warga sama sekali. Sejak banjir pertama dulu. Ini sudah sekitar keempat kalinya, ini memang paling parah," kata Seno.

Daerah Dinar Indah sebenarnya sudah punya alarm peringatan banjir dan sudah berbunyi saat kejadian. Beberapa warga sudah mulai evakuasi, tapi mendadak air bah datang dari tanggul yang jebol.

Simak lebih lengkap di halaman berikut ini....

Sebanyak 147 warga terdampak dari peristiwa itu dan satu warga meninggal dunia. Tanggul yang jebol kini ditambal degan karung berisi pasir dan disangga bambu. Berbagai instansi berkerjasama untuk menanggul sementara.

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo pagi tadi juga sempat menilik Dinar Indah dan tanggul yang jebol. Dalam keterangan tertulis disebutkan Ganjar juga menyayangkan pengembang yang hilang. Namun kini pengerjaan penambalan tanggul cukup penting sehingga pemerintah harus turun tangan.

"Kalau kita lihat jebolnya tembok yang di sebelah itu sampai bobol itu ada 2 tembok yang bawahnya itu terlihat agak kokoh nah yang atasnya itu ada tambahan saja, tambahannya ini kayak nggak niat. Ini sayangnya pengembangnya sudah tidak ada. Jika sudah diserahkan kepada pemerintah ya pemerintah mesti membereskan ini," kata Ganjar dalam keterangannya.

Ikuti berita menarik lainnya dari detikJateng di Google News.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Embun Es di Jawa, Fenomena Langka di Dataran Tinggi Dieng"
[Gambas:Video 20detik]
(aku/sip)


Hide Ads