5 Korban Banjir Bandang Semarang Dirujuk ke RS, Ada yang Hipotermia

5 Korban Banjir Bandang Semarang Dirujuk ke RS, Ada yang Hipotermia

Afzal Nur Iman - detikJateng
Senin, 09 Jan 2023 13:27 WIB
Sejumlah warga masih mengungsi di Masjid Ar Rahmah, RW 26, Kelurahan Meteseh, Semarang, Senin (9/1/2022).
Sejumlah warga terdampak banjir bandang masih mengungsi di Masjid Ar Rahmah, RW 26, Kelurahan Meteseh, Semarang, Senin (9/1/2023). Foto: Afzal Nur Iman/detikJateng
Semarang -

Sejumlah korban banjir bandang di Kelurahan Meteseh dan Rowosari, Semarang, masih bertahan di tempat pengungsian. Hingga saat ini tercatat 102 orang mengeluhkan kondisi kesehatannya dan 5 orang dirujuk ke rumah sakit.

"Data yang kami periksa, di 2 posko itu ada 102 (orang) yang melaksanakan pemeriksaan baik itu terdampak banjir, petugas, kemudian relawan-relawan," kata Kepala Puskesmas Rowosari, Mukti Setyawan saat ditemui di posko kesehatan Kelurahan Meteseh, Semarang, Senin (9/1/2023).

Keluhan pasien beragam, dari gatal-gatal hingga terluka akibat banjir. Penanganannya kebanyakan langsung dilaksanakan di posko kesehatan yang dibuka di RW 26 Kelurahan Meteseh (Perumahan Dinar Indah) dan RW 3 Kelurahan Rowosari.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Setelah banjir ini yang banyak keluhan adalah gatal-gatal, kemudian adanya penurunan kesehatannya itu kebanyakan karena rasa lelah," ujar Mukti.

Selain itu tercatat ada 5 orang yang dirujuk ke RS Wongsonegoro Semarang. Seluruh pasien yang dirujuk itu merupakan orang dewasa.

ADVERTISEMENT

"Yang dirujuk itu rata-rata mempunyai penyakit bawaan seperti hipertensi kemudian ada yang pascaoperasi, karena banjir ya lebih amannya kami rawat di rumah sakit. Kemudian ada yang hipotermia juga," ungkap Mukti.

Mukti menambahkan hingga saat ini tak ada balita yang dirawat di rumah sakit. Kebanyakan balita dirawat di Balai Diklat Kota Semarang dengan pengawasan Dinas Kesehatan Kota Semarang.

"Balita yang di RS enggak ada, tapi yang di Diklat ada. Memang kami bawa ke sana untuk mendapat perawatan yang lebih. Kalau yang di Diklat itu langsung ditangani Dinas Kesehatan," ungkapnya.

Diberitakan sebelumnya, banjir bandang terjadi di dua kelurahan di Kecamatan Tembalang, Semarang, pada Jumat (6/1/2023) sekitar pukul 15.00 WIB. Ketinggian air sempat mencapai dada orang dewasa. Saat itu sebagian warga menyelamatkan diri ke atap rumah.

Banjir bandang di Perumahan Dinar Indah, Tembalang, Semarang, itu disebabkan oleh tanggul jebol. Akibat banjir itu ratusan orang mengungsi dan dua orang dinyatakan tewas.




(dil/rih)


Hide Ads