Direktur Operasional PO Haryanto, Rian Mahendra, bikin heboh usai mengungkap kabar dipecat dari perusahaan tempatnya bekerja selama 19 tahun itu. Surat pemecatan Rian turun pada Juli 2022 lalu.
Rian mengatakan sudah tidak ada kecocokan lagi dengan sang ayah, Haryanto yang juga pemilik PO Haryanto. Selain itu, ada perbedaan visi dan misi antara keduanya.
"Orang rumah tangga kalau cerai apa sih alasannya? Sama kan, udah nggak ada kecocokan atau perbedaan visi misi, perbedaan sudut pandang yang sama-sama buat kita nggak nyaman, kan bisa," kata Rian, Kamis (5/1/2023).
Ditemui detikJateng di Baturan, Colomadu, Karanganyar, Rian mengungkap sederet curhat usai dirinya dipecat dari PO Haryanto.
7 Curhat Rian Mahendra Usai Dipecat PO Haryanto:
1. Surat Pemecatan Disebar
Rian menceritakan surat pemecatan dirinya pada 22 Juli 2022 itu disebarkan oleh perusahaan PO Haryanto dari Aceh hingga Bali. Selain itu, surat pemecatan itu juga disebarkan oleh perusahaan ke semua pengusaha.
Selain itu, Rian mengaku surat pemecatan juga ditempelkan ke garasi-garasi rumah makan dan juga melalui pesan di grup WhatsApp (WA) karyawan PO Haryanto.
"Surat pemecatan itu diedarkan oleh perusahaan ke semua pengusaha. Surat pemecatan itu beredar tanggal 22 Juli dan itu disebarkan oleh perusahaan ke semua pengusaha dari ujung Aceh sampai ujung Bali," ujar Rian.
"Dan juga ditempelin di garasi-garasi, ditempelin di rumah makan yang intinya dan dikirimkan ke semua karyawan, ke ribuan karyawan dikirimkan semua lewat grup WA, karena tujuannya mau ngasih tahu mereka secara masif kalau aku udah nggak bekerja, itu tanggal 22 Juli," lanjutnya.
2. Hingga Kini Menganggur
Usai pemecatan itu, Rian mengaku terpuruk dan sampai saat ini masih nganggur. Dirinya mengungkapkan alasan kenapa bisa sampai terpuruk usai tidak lagi bekerja di PO Haryanto.
"Nganggur (sejak Juli sampai sekarang), 4 bulan terpuruk lagi, gimana nggak terpuruk bayangin elu kerja 19 tahun ketika ngerasa ada masalah nggak persidangan, nggak ada apa-apa tiba-tiba surat pemecatan beredar," kata Rian.
3. Ngaku Tak Dapat Pesangon
Rian mengungkap tak mendapat pesangon usai dipecat. Padahal, kata Rian, dia sudah 19 tahun bekerja di perusahaan milik ayahnya, Haji Haryanto, itu.
Rian mengatakan tidak pernah itung-itungan selama belasan tahun bekerja di bawah kepemimpinan ayahnya. "Itu kan perusahaan keluarga, saya kerja selama ini nggak ada itung-itungan uang sama bapak. Tugas saya mencari uang," kata Rian.
Rian mengaku meski bekerja di bawah perusahaan orang tua, ikatan yang terjalin antara dia dan sang ayah yakni ikatan bakti. Bahkan sampai ia dikeluarkan dari PO Haryanto, Rian masih memegang pesan dari sang ayah.
"Saya sama bapak ikatan kerja, ikatan bakti, benar Bapak selalu bilang perusahaan itu harus profesional, karyawan-karyawan, perusahaan-perusahaan, keluarga-keluarga. Kata-kata itu saya pegang, Mas. Tapi saya nggak pernah ada hitung-hitungan uang sama Bapak," ucapnya.
"Buat apa saya meributkan pesangon, buat apa ngeributin gaji, buat apa ngeributin uang di perusahaan ke saya. Sedangkan, anak-anak saya, keluarga saya adik-adik saya hidup dari Pak Haji (Haryanto), buat aku itu udah lebih dari cukup," terangnya.
4. Kini Hidup di Kontrakan
Rian Mahendra mengaku saat ini tinggal di rumah kontrakan usai dipecat dari perusahaan otobus (PO) Haryanto. Rumah kontrakan itu berada di Kabupaten Karanganyar.
Saat ditemui tim detikJateng di rumah kontrakannya di Desa Baturan, Kecamatan Colomadu, Rian mengaku selama ini ia bekerja mencari uang untuk perusahaan dan menyejahterakan karyawannya. Hal itu, kata Rian, membuatnya lupa untuk memikirkan dirinya sendiri.
"Kalau saya nyari duit, kalian nggak akan nemuin saya di rumah kontrakan. Mungkin saya sudah punya rumah sendiri. Saya selama ini nggak ada tendensi uang selama bekerja, makanya cuma fokus nyari uang buat perusahaan, menyejahterakan rekan-rekan kerja saya dan bodohnya saya lupa memikirkan diri saya sendiri," kata Rian kepada detikJateng, Kamis (5/1).
Rian mengaku saat ini tinggal punya motor hasil kreditan sendiri. Simak halaman berikutnya.
(aku/sip)