Ketua DPC PDIP Solo, FX Hadi Rudyatmo enggan berkomentar mengenai usulan agar Ketum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri kembali maju sebagai calon presiden (capres) di Pilpres 2024. Rudy sapaan akrabnya, mengungkapkan tahun ini Megawati sudah memasuki usia 76 tahun.
"Lha kok Bu Mega yang disuruh jadi capres? Ibu itu usianya sudah berapa tahun, 76 tahun besok 23 Januari," kata Rudy kepada detikJateng di kediamannya, Solo, Senin (9/1/2023).
FX Rudy hanya meminta untuk menerka sendiri maksud pernyataannya. "Yowes kono seng meraba-raba sendiri, aku ra ngomong," ucapnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mantan Wali Kota Solo itu menyebut terkait calon presiden dan wakil calon presiden ada di tangan Ketua Umum Megawati. Menurutnya, DPP PDIP juga tidak berani bicara terkait capres dan cawapres.
"Kalau hal seperti itu pun urusan semuanya Ketua Umum bukan pengurus partai yang lain. DPP pun nggak berani ngomong kok dan nggak akan dibocori Ketua Umum juga. Kita sudah memberikan mandat preogratif di kongres," ucapnya.
Disinggung apakah mungkin Megawati akan mencalonkan sendiri, Rudy meminta untuk menanyakan langsung ke Mega. "Takono kono to, kok takon aku (tanya sana to, kok tanya saya)," tutur dia.
Dilansir dari detikNews, menjelang Pilpres 2024 muncul ide agar Ketum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri maju kembali sebagai calon presiden (capres). Ketua DPP PDIP Eriko Sotarduga menyebut ide itu masuk akal, sebab hak konstitusi Megawati masih dapat diakomodir.
Usulan agar Megawati maju lagi dalam kontestasi politik itu disampaikan oleh Co-Founder Total Politik Budi Adiputro dalam acara diskusi politik yang diselenggarakan Perhimpunan Orang Merdeka. Acara itu turut dihadiri, Ketua DPP NasDem Effendi Choirie atau Gus Choi, Wasekjen PPP Idy Muzayyad, Ketua DPP PDIP Eriko Sotarduga, dan Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno.
Budi awalnya menyinggung soal dukungan untuk Ganjar Pranowo dan Puan Maharani sebagai capres bisa membelah internal PDIP. Menurutnya, ancaman keterbelahan itu tak akan terjadi jika Megawati yang maju sebagai capres
"Ketika ada fraksi Ganjar dan ada fraksi Puan ya ini bisa membelah partai, bisa membuat partai ini ke depan bisa pincang juga karena keterbelahan. Kenapa nggak disorong ke Bu Mega? Bu Mega secara umur secara konstitusi masih memungkinkan, jadi ketika Bu Mega menjadi opsi maka keterbelahan ini pasti nggak ada. BTL semua, banteng tegak lurus," kata Budi dalam acara Diskusi Politik di Kopi Politik, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu (7/1).
(ams/sip)