"Berita itu tidak benar, (Rian) tak kasih Fortuner malahan digadaikan," kata Haryanto, Rabu (4/1/2023).
"Orang tua tidak memberikan pesangon tidak benar. Keluarga yang ngurusin berpuluh-puluh tahun saya yang ngurusin. Duit yang habisin Rp 2 miliaran kok. Dia itu ngajarin yang tidak benar, dia itu ngambilin duit di agen-agen itu yang tidak benar, saya tidak mau menjadi tumbalnya dia," lanjut Haryanto.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
4. Pengganti Rian Mahendra
Siapa pengganti Rian sebagai Direktur Operasional di PO milik ayahnya itu? Begini jawaban ayahnya. "Penggantinya, dari dulu memang saya," kata Haryanto, Rabu (4/1).
Haryanto mengatakan dirinya mengatur segala urusan di PO yang didirikan sejak 2002. Sedangkan anak-anaknya bertugas mengatur kebutuhan perusahaan lainnya.
"Ngatur keuangan saya, ngatur ini, ngatur sini. Saya punya anak banyak yang nurut-nurut, alhamdulillah Mas Agus, Mas Safyiq," ujarnya.
5. Kerja Ikatan Bakti
Rian mengatakan tidak pernah itung-itungan selama belasan tahun bekerja di bawah kepemimpinan ayahnya.
"Saya sama bapak ikatan kerja, ikatan bakti, benar Bapak selalu bilang perusahaan itu harus profesional, karyawan-karyawan, perusahaan-perusahaan, keluarga-keluarga. Kata-kata itu saya pegang, Mas. Tapi saya nggak pernah ada hitung-hitungan uang sama Bapak," ucap Rian di Karanganyar, Kamis (5/1).
6. Kisah Haryanto Rintis Usaha
Haryanto mengawali usahanya saat menjadi anggota TNI tahun 1979. Dia awalnya bertugas di Arhanudri 1/Kostrad di Tangerang. Saat itu kondisinya serba pas-pasan tapi dia bertekad membahagiakan orang tuanya.
Di sela menjadi prajurit, Haryanto merintis usaha bidang transportasi. Gajinya yang dulu hanya Rp 18 ribu disisihkan untuk mengawali usaha. Dia juga sempat kerja sampingan jadi sopir angkutan.
Haryanto lantas membeli beberapa unit angkutan. Setelah itu dia berani mengambil utang dan membeli bus. Awalnya dia punya 11 bus dan terus berkembang. Dia pun pernah diterpa krisis pada 2007 gegara kenaikan harga BBM. Namun usaha Haryanto terus berkembang.
Pada tahun 2015 jumlah busnya hampir 100 unit. Haryanto pun berencana menambah armada bus untuk pariwisata dan trayek baru ke Sumatra.
7. Lamar Kerja Dikira Bercanda
Rian kini tinggal di rumah kontrakan di Karanganyar usai dipecat dari PO Haryanto. Rian juga mengaku hanya punya satu motor matik yang ia beli dari hasil keringatnya. Dia sempat melamar pekerjaan di tempat lain.
Namun banyak orang yang tidak percaya seorang Rian Mahendra, anak dari bos PO Haryanto, mencari pekerjaan.
"Jadi saya ketemu, ngelamar kerja, semua jawab sama. 'Mas sampeyan jangan bercanda, sampeyan anak Pak Haji (Haryanto), bapak sampeyan punya perusahaan terbesar kok ngelamar di sini'," ujarnya menirukan perkataan orang-orang yang ditemui.
8. Temui Ayah Minta Maaf
Rian sempat menemui ayahnya untuk meminta maaf usai dipecat dari PO Haryanto. Dia mengaku ingin memperbaiki hubungan dengan ayahnya.
"Ya berusaha memperbaiki hubungan, paling nggak itu. Karena saya punya kesulitan yang hanya beliau (Haryanto) yang menyelesaikan. Dengan harapan bisa memperbaiki hubungan saya dengan perusahaan dan saya dengan keluarga," ujarnya.
Namun harapan Rian pupus karena sang ayah disebutnya tetap dengan pendirian. Dia pun memutuskan berpamitan.
"Pada saat itu beliau (ayah) tetap nggak berkenan jadi akhirnya sekalian pamitan. Jadi sudah pada saat itu saya bilang sama teman-teman saya, jangan anggap saya tidak berjuang untuk kalian, saya sudah berjuang tapi kalau yang punya sudah tidak berkenan saya bisa apa," jelasnya.
(dil/dil)