Puluhan Ton Ikan di Waduk Kedung Ombo Mati, Petani Keramba Sragen Merugi

Puluhan Ton Ikan di Waduk Kedung Ombo Mati, Petani Keramba Sragen Merugi

Tara Wahyu NV - detikJateng
Selasa, 03 Jan 2023 10:39 WIB
Peternak ikan keramba Waduk Kedung Ombo memindahkan ikan yang mati di Bulu Serang, Wonoharjo, Kemusu, Boyolali, Jawa Tengah, Minggu (1/1/2023).  Menurut petani, ribuan ekor ikan keramba jenis nila dan mas tersebut mati karena perubahan cuaca
Ilustrasi. Peternak ikan keramba Waduk Kedung Ombo memindahkan ikan yang mati di Bulu Serang, Wonoharjo, Kemusu, Boyolali, Jawa Tengah, Minggu (1/1/2023). Foto: ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho
Sragen -

Puluhan ton ikan milik petani keramba asal Sragen di Waduk Kedung Ombo, Boyolali, mati. Belasan petani yang mengalami kerugian berasal dari Kelompok Budi Daya Ikan Temu Karya Dukuh Ngasinan, Desa Ngargotirto, Kecamatan Sumberlawang.

Ketua Kelompok Budi Daya Ikan Temu Karya Dukuh Ngasinan, Muslim mengatakan ikan yang mati berkisar 45 ton.

"Kalau jumlah petaninya 120, yang mengalami kerugian itu 12 petani. Total ikan yang mati sekitar 35 sampai 45 ton, satu tonnya sekitar Rp 27 juta," kata Muslim saat dihubungi detikJateng, Selasa (3/1/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Muslim menjelaskan ikan-ikan yang mati tersebut berjenis ikan mas dan ikan nila merah. Kematian ikan tersebut diduga karena drop oksen dan upwelling.

ADVERTISEMENT

Kejadian matinya ikan puluhan ton tersebut pada Minggu (1/1). Namun sejak Jumat (30/12/2022) sudah terlihat gejala kekurangan oksigen pada ikan-ikan tersebut.

"Hari Jumat sudah ada gejala, ikan nggak bisa makan. Makannya sudah nggak nafsu ya karena faktor airnya dingin itu. Dingin oksigen juga kurang," ungkapnya.

Terlebih, kata dia, selama satu pekan terakhir tidak ada matahari alias dalam kondisi mendung. "Hujan terus di sini selama satu minggu," ujarnya.

Muslim melanjutkan, kondisi ikan-ikan yang mati tersebut membusuk dan tidak bisa dijual lagi.

"Kalau sudah mengapung sudah busuk, nggak bisa diapa-apain nggak bisa dijual. Kecuali belum fatal masih bisa dijual," imbuhnya.




(rih/aku)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads