.webp)
Warga Desa Prampelan, Kecamatan Sayung, Demak, hingga kini masih bertahan tinggal di pengungsian yang berada di Gedung Olahraga (GOR) Balai Desa Prampelan. Banjir yang menggenangi permukiman mereka belum surut.
Banjir menggenangi permukiman itu seja Jumat (30/12/2022) malam. Hingga sore ini genangan masih cukup tinggi.
Warga Desa Prampelan, M Mastur, mengatakan ketinggian air di rumahnya sekitar 50 cm. Dia pun sempat pulang dari pengungsian ke rumah untuk ganti baju. Rumahnya berjarak sekitar 200 meter sisi barat dari balai desa.
"Setengah meter dalam rumah. Depan jalan 1,5 meter. Ini pulang ganti baju," ujar Mastur, Senin (2/1/2023).
Ia menyebut ketinggian banjir semakin tinggi di wilayah barat Desa Prampelan. "Semakin ke barat semakin tinggi. (Banjir di) Jalan hampir 2 meteran," terang Mastur.
Terpisah, Kapolsek Sayung AKP Suprapto menyebut saat ini lebih dari 100 warga Prampelan masih bertahan di pengungsian.
Dia memerinci, jumlah pengungsi berjumlah 195 orang yang terdiri dari dewasa laki-laki 91 orang dan dewasa laki-laki 104 orang.
"Anak-anak dan remaja 40 orang, lansia 19 orang, balita 21 orang," kata Suprapto.
Ia menambahkan warga lain berjumlah 25 orang mengungsi di Musala Al Amin, dan di rumah warga 25 orang. "Jumlahnya 75 KK terdiri dari 1 KK sekitar 3 sampai 5 orang," terangnya.
Diberitakan sebelumnya, Jalan alternatif Demak-Semarang Desa Prampelan, Kecamatan Sayung, Demak, masih banjir. Akibatnya ada banyak kendaraan yang mogok akibat genangan air tersebut.
Pantauan di lokasi, jalan alternatif tersebut dari Onggorawe ke Kecamatan Mranggen banjir di lokasi Desa Prampelan. Kondisi pada pagi ini Senin 2 Januari 2023 pukul 09.00 WIB di lokasi, tinggi banjir antara 30 hingga 60 cm. Sementara jalur yang terendam banjir sepanjang sekitar 2 kilometer.
(ahr/ams)
