Pesawat Modifikasi Cuaca Sudah 6 Kali Dikerahkan di Jateng

Pesawat Modifikasi Cuaca Sudah 6 Kali Dikerahkan di Jateng

Angling Adhitya Purbaya - detikJateng
Senin, 02 Jan 2023 14:15 WIB
Rapat Koordinasi Penanganan Bencana di Jateng, Senin (2/1/2022).
Rapat Koordinasi Penanganan Bencana di Jateng (Foto: Angling Adhitya Purbaya/detikJateng)
Semarang -

Modifikasi cuaca dilakukan untuk menangani hujan yang terus menerus hingga menyebabkan banjir di Jawa Tengah. Enam penerbangan untuk modifikasi cuaca sudah dilakukan, bahkan Jawa Tengah mendapatkan satu pesawat khusus untuk modifikasi cuaca nantinya.

Hal itu diungkapkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dalam rapat koordinasi penanganan bencana tingkat provinsi. Acara itu juga dihadiri Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto dan Kepala BMKG Dwikorita Karnawati.

"Enam kali ternyata pesawat sudah terbang (untuk modifikasi cuaca di Jateng)," kata Ganjar di Gedung Gradhika Bakti Praja Semarang, Senin (2/1/2023).

Ganjar menjelaskan koordinasi soal cuaca ekstrem di Jawa Tengah digelar dengan menggandeng BNPB dan BMKG. Ganjar menyebut Jawa Tengah disiapkan satu pesawat untuk Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) selama masih diperlukan.

"Kemarin modifikasi cuaca, TMC, ini bisa. Akan terus jalan dan Jateng akan ada pesawat khusus selama informasi dari Bu Dwikorita (cuacanya) bahaya tidak," jelas Ganjar.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menjelaskan dengan TMC maka saat ini cuaca di Kota Semarang belum hujan, padahal dari prakiraan berpotensi hujan ringan hingga sedang. Teknis TMC yaitu pesawat menebar garam di awan sehingga hujan turun di laut.

"Insyaallah Dengan TMC ini memaksa awan hujan di Laut Jawa, dipaksa untuk segera turun agar tidak masuk Jateng. Kalau berhasil tidak menjadi hujan lebat. Jadi kalau intesitas lebat ya jadi sedang atau ringan," ucap Dwikorita.

Kepala BNPB Suharyanto menyatakan pihaknya siaga dalam penanganan bencana di Jawa Tengah. Ia berharap kepala daerah di Jateng segera menerapkan status tanggap darurat agara bantuan dari BNPB bisa segera masuk.

"13 kabupaten kota sudah status tanggap darurat. Itu sebagai jalan masuk kami," ujar Suharyanto.

"Intinya segera tanggap darurat, ini permintaan ada pompa, perahu karet, dapur mobil," jelasnya.

Untuk diketahui, di Kota Semarang hingga siang ini tidak turun hujan, namun angin bertiup cukup kencang. Sementara itu titik banjir masih ada di antaranya di wilayah Kecamatan Genuk.



Simak Video "Turki Dilanda Banjir Bandang Deras, 10 Orang Tewas"
[Gambas:Video 20detik]
(ams/dil)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT