Ratusan warga di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, mengungsi akibat banjir. Warga curhat berhari-hari tidak bisa bekerja hingga perabot rumah tangga terendam banjir.
Pantauan detikJateng, Minggu (1/1/2023) pukul 19.30 WIB, warga memadati posko pengungsian di Balai Desa Jati Wetan, Kudus. Mereka mengungsi karena rumahnya tergenang banjir.
Salah satu warga Jati Wetan, Bambang (68) mengaku banjir di desanya sudah dua pekan. Namun kondisi semakin parah sejak sepekan ini. Apalagi curah hujan tinggi belakangan ini di wilayah Kudus.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sudah ada dua minggu, parah seminggu cuaca hujan," kata Bambang kepada detikJateng, Minggu (1/1).
Dia bersama anak istri sudah dua hari ini mengungsi di Balai Desa. Bambang pun mengaku tidak bisa bekerja.
"Dua hari ngungsi di Balai Desa, tidak bisa bekerja empat hari, keseharian bekerja jualan buat mainan di Demak," ungkapnya.
Tak hanya itu, perabot rumah tangga miliknya terendam banjir. Bambang hanya bisa pasrah sebab tidak bisa menyelamatkan barang-barang miliknya.
"Kasur bantal, teles, tidak tahu saya di pengungsian air tambah, tambah terus, terus dikabari tambah besar sudah terendam," terang Bambang.
Warga lainnya yang terdampak banjir di Desa Karangrowo, Kecamatan Undaan, Sajad (56). Rumah miliknya terendam banjir hingga satu meter. Dia bersama keluarganya pun memilih untuk mengungsi di aula DPRD Kudus. Dia berharap agar banjir segera surut sehingga aktivitas warga kembali normal.
Sementara itu Kasi Kedaruratan BPBD Kudus, Munaji mengatakan ada belasan desa di empat kecamatan di Kudus terdampak banjir. Total puluhan ribu jiwa orang terdampak banjir.
"Ada 17 desa di empat kecamatan di Kudus terdampak banjir. Ada 21.421 jiwa terdampak, lalu ada 495 warga mengungsi," kata Munaji dalam keterangan tertulis siang ini.
(rih/rih)