Banjir kembali melanda Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah. Bupati Pekalongan, Fadia Arafiq menilai wilayahnya butuh rumah pompa tapi terkendala anggaran pengadaan.
"Setiap tahun memang Kabupaten Pekalongan langganan banjir. Apalagi Pekalongan PR robnya (banjir rob) masih tinggi," kata Fadia Arafiq saat meninjau pengungsian warga terdampak banjir di Kecamatan Tirto, Minggu (1/1/2023).
Menurutnya, banjir di wilayahnya terjadi akibat intensitas hujan yang tinggi dan adanya limpasan air rob melalui sungai. Pekerjaan penanganan banjir dan rob akan terus dilakukan. Salah satu cara pengurangan genangan air di wilayah Pekalongan bagian utara adalah dengan membangun rumah pompa di Tirto.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini memang harus yang kita lakukan di tahun ini adalah mendirikan rumah pompa di Tirto. Rumah pompanya itu butuh besar, sehingga kira-kira bisa membantu tiga desa," ucapnya.
Namun pembangunan rumah pompa tersebut membutuhkan biaya tidak sedikit. Pemkab Pekalongan disebutnya tidak akan mampu membiayai sendiri.
"Memang anggarannya ini, kalau cuma dari Kabupaten Pekalongan agak sulit. Harus dibantu dari Pusat maupun Provinsi Jateng," jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, genangan banjir di Kecamatan Tirto, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, semakin tinggi. BPBD Kabupaten Pekalongan menyebut 889 warga mulai mengungsi di enam titik pengungsian di Kecamatan Tirto dan Siwalan.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Pekalongan, Budi Rahardjo mengatakan enam titik pengungsian ini yakni di Masjid Dupantek, Desa Karangjompo, sebanyak 269 warga; di Masjid Nur Khasan, Desa Pacar, terdapat 297 warga; di Musala Al Ikhwan, Desa Pacar, ada 31 warga; di Masjid Darusalam, Samborejo, ada 175 warga; di MIS Samborejo, ada 71 warga. Kelimanya di Kecamatan Tirto. Sedangkan satu titik pengungsian berada di Kecamatan Siwalan yakni di Lokatek, sebanyak 56 warga mengungsi.
"Jumlah total warga di Kabupaten Pekalongan yang mengungsi total 889 jiwa dari data pukul 10.00 WIB tadi. Banyak warga yang memang sejak tadi pagi mengungsi karena ketinggian air banjir bertambah tinggi," ungkap Budi, Minggu (1/1).
Ketinggian air juga nampak dari pantauan detikJateng di Desa Pacar, Kecamatan Tirto, yang naik hingga 50 cm. Saat ini ketinggian air di lokasi setempat sekitar 100 cm.
(rih/rih)